Pasien Terlantar Hingga Meninggal, Kepala Puskesmas Nosu Mamasa Dicopot

Mamasa: Usai viralnya kasus pasien meninggal dunia di Puskesmas Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat yang diduga tak mendapat pelayanan medis, Kepala Puskesmas akhirnya dicopot dari jabatannya. Langkah ini diambil setelah tim investigasi melakukan verifikasi ke lapangan dan menemukan adanya unsur kelalaian dan kesalahan prosedur dalam penanganan pelayanan pasien.

Bupati Mamasa Sulawesi Barat Welem Sambolangi akhirnya mencopot jabatan Kepala Puskesmas Nosu Adolfina. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati usai menggelar rapat bersama seluruh kepala Puskesmas se-Kabupaten Mamasa di Aula Kantor Bupati Mamasa Jalan Poros Mamasa-Polewali, Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Selasa, 5 Agustus 2025.

Rapat ini digelar untuk melakukan evaluasi kerja secara menyeluruh terhadap kinerja dan pelayan di semua Puskesmas. Inti dari pertemuan tersebut untuk memetakan keseimbangan tenaga medis berdasarkan kebutuhan masing-masing Puskesmas. Pemda Mamasa juga telah mengontrak sebanyak tiga dokter yang SK-nya berlaku sejak 1 Agustus 2025 yang akan ditempatkan di sejumlah Puskesmas wilayah terpencil termasuk di Puskesmas Nosu.
 

Baca: Pasien di Mamasa Meninggal Dunia di Puskesmas, Keluarga Mengamuk

"Keputusan mencopot kepala Puskemas Nosu tersebut diambil setelah tim investigasi Dinas Kesehatan dan dinas terkait lainnya melakukan verifikasi ke lapangan dan menemukan adanya unsur kelalaian dan kesalahan prosedur dalam penanganan pelayanan pasien," kata Bupati Mamasa Welem Samboangi.

Di mana saat kejadian tidak ada tenaga medis yang standby di ruang UGD Puskemasn Nosu. Langkah ini sebagai bentuk tanggung jawab atas kejadian tersebut yang menyebabkan nyawa pasien meninggal dunia.

Sebelumnya seorang pasien bernama Lina Limbong, 45, berasal dari desa Batu papan Kecamatan Nosu meninggal dunia sesaat tiba di puskesmas Nosu. Pasien yang telah tiba di ruang UGD Puskesmas selama 15 menit namun tidak mendapat pertolongan medis karena tidak ada petugas yang berjaga. Diduga pasien tidak tertangani dengan baik sehingga nyawa pasien tidak dapat tertolong. Akibatnya keluarga pasien marah di puskesmas dan videonya pun viral di media sosial.