Otoritas Palestina Desak AS Cegah Israel Duduki Gaza

Ramallah: Otoritas Palestina (PA) pada Jumat kemarin menyerukan kepada pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mencegah Israel menduduki Jalur Gaza, yang dikhawatirkan akan memaksa hampir satu juta warga Palestina mengungsi dari Kota Gaza.

Di hari yang sama, Israel menyatakan akan meningkatkan perang yang telah berlangsung selama 22 bulan melawan kelompok Hamas dengan mengambil alih Kota Gaza. Langkah ini memicu kekhawatiran terhadap warga sipil Palestina dan sandera Israel yang masih ditahan di Gaza, sekaligus memperbarui tekanan internasional untuk mengakhiri konflik.

Perang udara dan darat Israel telah menewaskan puluhan ribu orang di Gaza, mengusir sebagian besar penduduk, menghancurkan wilayah secara luas, dan mendorong daerah itu menuju kelaparan.

Waktu pasti dimulainya operasi darat besar Israel berikutnya belum jelas, namun kemungkinan akan membutuhkan pengerahan ribuan pasukan dan evakuasi paksa warga sipil, yang hampir pasti akan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.

Dewan Keamanan PBB mengumumkan bahwa rapat darurat terkait rencana Israel tersebut dijadwalkan ulang menjadi hari Minggu, setelah sebelumnya direncanakan Sabtu ini.

“Kami menyerukan kepada komunitas internasional, khususnya pemerintah Amerika, untuk mengambil tanggung jawabnya dan menghentikan invasi Israel ke Jalur Gaza,” Juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, dikutip dari Asharq al-Awsat, Sabtu, 9 Agustus 2025.

Langkah itu, sambung dia, “tidak akan membawa keamanan, perdamaian, atau stabilitas bagi siapa pun.”

“Kami mengecam keras keputusan pemerintah Israel untuk menduduki Gaza, yang berarti kelanjutan pengungsian rakyat dan semakin banyak pembantaian serta kehancuran,” tambah Nabil.

Sebelumnya, Hamas telah menolak keras rencana Israel tersebut. “Perluasan agresi terhadap rakyat Palestina tidak akan menjadi perjalanan yang mudah,” tutur Hamas dalam pernyataan resminya.

Baca juga: Lima Negara Barat Kecam Rencana Israel Duduki Kota Gaza