Sampoerna Ciptakan Kemandirian Ekonomi UMKM

Direktur Sampoerna Elvira Lianita (kiri) bersama Wamendag Dyah Roro Esti Widya Putri. Foto: Istimewa.

Sampoerna Ciptakan Kemandirian Ekonomi UMKM

Husen Miftahudin • 8 May 2025 22:58

Jakarta: PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) unggul guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Tidak hanya fokus pada karyawan, Sampoerna juga berupaya mengembangkan SDM unggul bagi masyarakat luas, termasuk pengusaha UMKM untuk menciptakan kemandirian ekonomi.
 
Komitmen ini sejalan dengan prinsip 'Falsafah Tiga Tangan' yang menekankan nilai tambah bagi konsumen dewasa, karyawan, mitra usaha, dan pemegang saham, serta masyarakat luas. Bukti nyata dari komitmen Sampoerna dalam mengembangkan SDM unggul terlihat dari penghargaan Puspa Adi Daya yang diraih Direktur Sampoerna Elvira Lianita.
 
"Sebagai pemimpin perempuan di Sampoerna, saya bangga menjadi bagian dari perusahaan yang menerapkan meritokrasi dan memberikan peluang yang sama bagi setiap karyawan," ucap Elvira dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 8 Mei 2025.
 
Dalam menjalankan bisnis, Sampoerna terus berinovasi untuk menjaga keberlangsungan usaha dan daya saing. Bersama perusahaan induknya, Philip Morris International (PMI), Sampoerna terus berinovasi untuk menghadirkan produk-produk yang lebih baik bagi konsumen dewasa.
 
Sejak 2008, PMI telah berinvestasi lebih dari USD14 miliar untuk riset dan pengembangan, manufaktur, serta komersialisasi dari produk tembakau inovatif bebas asap. Upaya ini didukung oleh lebih dari 1.500 ilmuwan, teknisi, dan staff pendukung kelas dunia, termasuk dari Indonesia.
 
Salah satu inovasi itu ialah produk tembakau yang dipanaskan dengan perangkat bernama IQOS. Produk ini menggunakan daun tembakau asli tanpa melibatkan proses pembakaran. Karena tidak dibakar, IQOS mengurangi paparan zat kimia berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata-rata 90 persen sampai 95 persen lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok.
 
"Sejak diakuisisi PMI pada 2025, total investasi di Indonesia telah mencapai USD6,4 miliar. Yang terbaru ialah investasi USD330 juta untuk membangun fasilitas produk tembakau bebas asap di Karawang, Jawa Barat, dan telah beroperasi sejak 2023 lalu. Fasilitas produksi ini memasok pasar domestik dan ekspor di wilayah Asia Pasifik," papar Elvira.
 

Baca juga: Aturan PP 28/2024 Dinilai Mengancam Kesejahteraan Petani Tembakau
 

Pengembangan SDM

 
Pada sisi pengembangan SDM, lanjut Elvira, komitmen Sampoerna tampak pada dua sisi yakni internal dan eksternal atau bagi mitra bisnis dan masyarakat luas. Sampoerna mempekerjakan lebih dari 90 ribu karyawan, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang mayoritasnya adalah perempuan, dan banyak di antara mereka adalah tulang punggung keluarga.
 
Sampoerna juga membantu karyawan meningkatkan karier mereka melalui berbagai program pengembangan kapasitas dan keterampilan. Untuk karyawan yang memasuki purna tugas, Sampoerna memiliki program Holistic Employment for Employability (HOPE) yang menawarkan pelatihan kewirausahaan dan literasi keuangan, dan telah melatih lebih dari 7.000 karyawan.
 
"Kami percaya pengembangan SDM yang unggul adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan individu, tetapi juga memperkuat ekonomi daerah dan nasional. Pengembangan SDM yang berkelanjutan memungkinkan kami menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat," ujar Elvira.
 
Secara eksternal, lanjutnya, Sampoerna melalui Payung Program Keberlanjutan Sampoerna untuk Indonesia (SUI) memiliki dua program unggulan pemberdayaan UMKM yang mampu menciptakan nilai tambah bagi masyarakat luas.
 
Pertama, Sampoerna Retail Community (SRC) yang saat ini telah membina lebih dari 250.000 anggota di seluruh Indonesia. Mayoritas anggota SRC adalah perempuan yang berhasil meningkatkan omzet toko kelontong dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi lingkungan sekitar.
 
"Berdasarkan riset 2023, dampak ekonomi SRC sangat signifikan, dengan omzet toko SRC secara keseluruhan mencapai Rp236 triliun per tahun atau setara dengan 11,4 persen dari total PDB Retail Nasional di 2022. Separuh toko SRC juga berhasil membuka lapangan kerja, memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekitar," jelas dia.
 
Kedua, Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang fokus pada menciptakan dan meningkatkan kapasitas wirausaha. Selama lebih dari 17 tahun, SETC telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 97 ribu peserta di seluruh Indonesia.
 
Melalui SETC, Sampoerna memberikan pelatihan hard skill dan soft skill di berbagai bidang seperti pertanian, peternakan, kuliner, dan keterampilan lainnya. Selain itu, melalui program business matching dengan berbagai mitra, sejumlah pengusaha UMKM berhasil melakukan ekspor ke mancanegara.
 
"Efek berganda dari pengembangan SDM unggul ini luar biasa. Sampoerna percaya bahwa bisnis harus memiliki dampak positif bagi karyawan, mitra bisnis, dan masyarakat luas," imbuh Elvira.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)