Luhut Minta Program MBG Diaudit, Ada Apa?

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Tangkapan layar.

Luhut Minta Program MBG Diaudit, Ada Apa?

M Ilham Ramadhan Avisena • 11 March 2025 21:58

Jakarta: Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilakukan audit secara rutin dan berkala. Itu ditujukan agar program unggulan pemerintah tersebut dapat dipastikan tata kelola dan akuntabilitasnya.
 
"Guna memastikan keberlanjutan program Makanan Bergizi Gratis ini, saya juga meminta BGN untuk melakukan audit bertahap agar tata kelola program ini tetap kuat dan akuntabel," kata Luhut, Selasa, 11 Maret 2025.
 
Hal itu dinilai penting lantaran program MBG menjadi perhatian publik saat ini. Apalagi program itu dinilai tidak hanya berkontribusi pada peningkatan gizi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga berpotensi menurunkan kemiskinan hingga 2,6 persen.
 
Dengan target 82,9 juta penerima manfaat dan alokasi anggaran sebesar Rp171 triliun, program itu menjadi salah satu inisiatif strategis yang harus didukung bersama untuk memastikan keberhasilannya.
 
"Dampak MBG terhadap pertumbuhan ekonomi saya amati sangat nyata di lapangan. Dari data yang saya dapatkan, peningkatan permintaan beras, telur, dan ayam dari program ini saja mampu menyerap hasil produksi dalam negeri dan memperkuat sektor pertanian," ujar Luhut.
 

Baca juga: Genjot Produksi Susu Segar, RI Datangkan 1.250 Bibit Sapi Perah Australia


(Makan Bergizi Gratis di SD Sinduadi Timur, Kabupaten Sleman. Foto: Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim)
 

Mampu pangkas ketimpangan hingga 3,6%

 
Selain menciptakan lapangan kerja, lanjut Luhut, MBG juga diproyeksikan mampu menurunkan ketimpangan hingga 3,6 persen serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di berbagai daerah. Keberhasilan program itu bergantung pada implementasi yang sesuai dengan rencana dan target yang telah ditetapkan.
 
Saat ini, MBG telah berjalan di 38 provinsi dengan 2 juta penerima manfaat, didukung oleh 722 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berperan dalam menjaga kualitas makanan dan memastikan distribusi yang lancar. Hingga akhir 2025, ditargetkan 32 ribu SPPG beroperasi untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.
 
Kehadiran MBG juga disebut bukan sekadar program sosial, melainkan juga penggerak ekonomi daerah yang memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih berkelanjutan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)