Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 12 March 2025 06:17
Jeddah: Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump telah mencabut penangguhan bantuan militer dan pembagian intelijen untuk Ukraina, dan Kyiv mengisyaratkan bahwa mereka terbuka untuk gencatan senjata selama 30 hari dalam perang melawan Rusia dengan tinggal menunggu persetujuan Moskow, kata pejabat AS dan Ukraina pada hari Selasa kemarin setelah perundingan di Arab Saudi.
Keputusan AS menandai perubahan tajam dari sekitar sepekan lalu, ketika Washington memberlakukan langkah-langkah untuk mendorong Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar memasuki perundingan untuk mengakhiri perang dengan pasukan Rusia.
Penangguhan bantuan AS tersebut terjadi beberapa hari setelah Zelensky dan Trump berdebat tentang perang Rusia-Ukraina dalam perseteruan di Gedung Putih.
Menteri Luar Negeri Marco Rubio, yang memimpin delegasi AS ke perundingan di Jeddah, mengatakan Washington akan menyampaikan tawaran gencatan senjata kepada Kremlin, yang sejauh ini menentang apa pun kecuali akhir permanen konflik tanpa ada konsesi apa pun.
"Kami akan memberi tahu mereka bahwa inilah yang ada di atas meja. Ukraina siap untuk berhenti menembak dan mulai berbicara. Dan sekarang terserah mereka untuk mengatakan ya atau tidak," kata Rubio kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.
"Jika mereka mengatakan tidak, maka sayangnya kita akan tahu apa sebenarnya hambatan menuju perdamaian,” sambung dia, mengutip dari PBS News, Rabu, 12 Maret 2025.
Penasihat keamanan nasional Trump, Mike Waltz, menambahkan: "Delegasi Ukraina hari ini membuat sesuatu yang sangat jelas, bahwa mereka memiliki visi yang sama dengan Presiden Trump untuk perdamaian."
Diskusi di Jeddah pada Selasa kemarin, yang berlangsung selama hampir delapan jam, tampaknya meredakan, setidaknya untuk saat ini, permusuhan antara Trump dan Zelensky yang meletus selama pertemuan di Ruang Oval bulan lalu.
Waltz mengatakan para negosiator "membahas perincian substantif tentang bagaimana perang ini akan berakhir secara permanen," termasuk jaminan keamanan jangka panjang. Dan, katanya, Trump setuju untuk segera mencabut jeda dalam penyediaan bantuan militer AS senilai miliaran dolar dan pembagian intelijen untuk Ukraina,
Para pejabat senior mulai mengadakan pertemuan hanya beberapa jam setelah Rusia menembak jatuh lebih dari 300 pesawat nirawak (drone) Ukraina. Itu adalah serangan terbesar Ukraina sejak Kremlin memerintahkan invasi besar-besaran ke negara tetangganya. Baik pejabat AS maupun Ukraina tidak memberikan komentar apa pun tentang serangan itu.
Trump mengatakan ia berharap kesepakatan dapat ditegakkan "dalam beberapa hari ke depan."
"Saya tahu kami akan mengadakan pertemuan besar dengan Rusia besok, dan beberapa percakapan hebat diharapkan akan terjadi," sebut Trump tanpa mengelaborasi lebih lanjut.
Baca juga: Ukraina Tolak Gencatan Senjata Darat dengan Rusia