Tiongkok Kecam Keras Tarif Trump yang Dinilai Langgar Aturan WTO

AS dan Tiongkok terlibat perang dagang dari waktu ke waktu. (Anadolu Agency)

Tiongkok Kecam Keras Tarif Trump yang Dinilai Langgar Aturan WTO

Willy Haryono • 2 February 2025 11:24

Beijing: Setelah Kanada dan Meksiko, Tiongkok juga bereaksi terhadap tarif tambahan sebesar 10 persen yang dikenakan kepada Beijing oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai awal Februari ini, Tiongkok mengatakan tarif tersebut merupakan 'pelanggaran serius' terhadap aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)

Mengutip dari Hindustan Times, Minggu, 2 Februari 2025, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan bahwa mereka akan "menentang tarif AS berdasarkan WTO."

Sebelumnya, Trump mengenakan tarif sebesar 25 persen pada impor Kanada dan Meksiko, dan 10 persen pada barang dari Tiongkok untuk mengatasi apa yang disebutnya sebagai "darurat nasional" atas imigrasi dan narkotika jenis fentanil.

Dalam tanggapannya lebih lanjut, Tiongkok telah mendesak Washington untuk terlibat dalam "dialog yang jujur ??dan memperkuat korporasi.” Mengecam keras tarif AS, Tiongkok berjanji untuk meluncurkan "tindakan balasan yang sesuai" terhadap langkah Trump.

Selama ini Tiongkok telah menghadapi tarif dagang dari AS, dan sekarang terkena tambahan sebesar 10 persen di era Trump.

Pekan lalu, Tiongkok telah mengatakan bahwa dalam menghadapi ancaman tarif Trump, Beijing akan melindungi "kepentingan nasionalnya."

"Kami selalu percaya bahwa tidak ada pemenang dalam perang dagang atau perang tarif," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning, seraya menambahkan bahwa Tiongkok "berkomitmen kuat untuk melindungi kepentingan nasional."

Sementara itu, Trump mendukung kebijakan tarif dengan mengatakan bahwa keputusan itu ditujukan untuk menghentikan imigrasi ilegal dan penyelundupan bahan kimia yang digunakan untuk fentanil.

Tepat setelah mengambil alih Gedung Putih, Trump menyuarakan pertimbangannya untuk mengenakan tarif pada impor Tiongkok mulai Februari untuk menghentikan aliran fentanil yang dipasok dari Beijing ke Meksiko dan Kanada.

Klaimnya didukung lebih lanjut oleh Badan Penegakan Narkoba AS (DEA) yang mengidentifikasi bahwa rantai pasokan fentanil global "sering kali dimulai dengan perusahaan kimia yang berbasis di Tiongkok.”

DEA mengatakan bahwa obat yang sangat adiktif itu adalah salah satu ancaman narkoba terbesar di AS.

Baca juga:  Presiden Meksiko Perintahkan Tarif Impor Balasan terhadap AS

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)