Perempuan Didorong Punya Kedaulatan Digital, Ini Alasannya

Ilustrasi. Metrotvnews.com.

Perempuan Didorong Punya Kedaulatan Digital, Ini Alasannya

Arga Sumantri • 13 July 2025 11:27

Jakarta: Ketua Akademi Perempuan Nasdem (APN) Amelia Anggraini menegaskan kedaulatan digital perempuan merupakan keharusan. Sebab, ada ketimpangan gender dalam akses dan kontrol, sehingga perempuan lebih banyak dirugikan dalam dunia digital dan media. 

"Hanya 48 persen perempuan Indonesia aktif mengakses internet sehingga ini harus ditingkatkan," kata Amelia dalam keterangannya, Minggu, 13 Juli 2025. 

Hal ini disampaikan Anggota Komisi I DPR itu saat membuka webinar pendidikan politik untuk para kader perempuan NasDem. Kelas Feminisme Pancasila keenam ini terselenggara pada Jumat, 11 Juli 2025.

Pendiri media perempuan Magdalene, Dewi Asmarani, mendorong agar para perempuan mempunyai kedaulatan digital. Termasuk, menjaga keamanan data pribadinya dan mendorong kesetaraan gender di sektor ekonomi digital.

"Kedaulatan digital itu penting, bagaimana pun perempuan harus mendapatkan perlindungan dari eksploitasi dan ancaman Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO)," kata Dewi.
 

Baca juga: NasDem Optimistis RUU Masyarakat Hukum Adat Disahkan di era Presiden Prabowo

Ia menilai lemahnya akses perempuan ke dunia digital berimbas pada keterbatasan perempuan terhadap pendidikan, kesehatan dan lainnya. Selain itu, perempuan jadi rentan terhadap serangan digital seperti doxing, konten intim non konsesual, kalimat seksis, misoginis, hoaks, dan isu agama yang menyudutkan perempuan.

Mantan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong, memberikan tips dan trik bagi para perempuan dalam berperan secara produktif di media sosial. Termasuk, untuk mendapatkan kegunaan politik dan ekonomi dengan menjadi konten kreator yang kreatif. 

"Manfaatkan media sosial, sebarkan pengaruh terkait isu strategis perempuan ke masyarakat. Perempuan harus memiliki pengaruh, kemandirian ekonomi dan aktif menciptakan perubahan," jelas Usman.

Menurut Usman, ada empat kategori perempuan dalam memanfaatkan media sosial yaitu pemengaruh, aktivis isu strategis, pamer bakat dan pembisnis. Ia menyarankan para kader mempelajari para pemengaruh perempuan ternama di media sosial.
 
Baca juga: Fraksi NasDem Jadikan Aspirasi Duta Pendidikan Indonesia Pertimbangan dalam Penyusunan RUU Sisdiknas

Hadir sebagai penanggap, Kepala Perpustakaan Panglima Itam NasDem Tower, Shanti Ruwyastuti, mengingatkan agar para kader perempuan NasDem menjaga integritas dalam bersosial media. 

"Verifikasi informasi dengan mengecheck ulang misalnya melalui akun Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia). Hati-hati juga menggunakan musik untuk konten karena ada hukum hak cipta," kata Shanti.

Kemudian, Anggota Komisi X DPR Eva Stephany Rataba mengingatkan dampak buruk bagi kemampuan kritis dan logika anak-anak akibat menyimak media sosial terlalu lama.

"Para ibu harus membatasi anak-anak agar tidak bermedia sosial terlalu lama dan menjadi korban brain root-pembusukan nalar anak-anak," kata Eva.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)