Seremoni penyerahan JHT secara simbolis. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim
Yogyakarta: Sebanyak 989 pekerja pabrik garmen di Kabupaten Sleman, Daerah istimewa Yogyakarta (DIY) kehilangan pekerjaan akibat kebakaran hebat yang terjadi pada 21 Mei 2025, diberikan pembayaran jaminan hari tua (JHT). Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta, Rudi Susanto, menyebut Rp3,9 miliar dicairkan untuk ratusan pekerja.
"PT MTG ini patuh terhadap ketentuan perundangan, khususnya perlindungan karyawannya. Jadi, JHT ini bukan bantuan, tetapi memang hak yang diberikan kepada pekerja atas kepesertaan di BPJS Ketenagakerjaan," kata Rudi di Kompleks Pemkab Sleman pada Senin, 16 Juni 2025.
Rudi menjelaskan pencarian JHT tersebut akan ditransfer langsung ke rekening penerima melalui perbankan. Besaran nominalnya tergantung masa kerja.
"Untuk rata-rata yang diterima sekitar Rp30 juta per orang, nominalnya bervariasi tergantung masa kerja masing-masing," kata Rudi.
Menurut Rudi, para pekerja juga akan memperoleh perlindungan lanjutan melalui program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Wujud perlindungan JKP berupa santunan tunai hingga 60 persen dari gaji selama maksimal enam bulan, atau sampai mendapatkan pekerjaan baru.
"Selama 2025, hingga Juni ini, kami telah menyalurkan manfaat JHT kepada 29.300 tenaga kerja di DIY dengan total nilai klaim mencapai Rp398 miliar," ucapnya.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengatakan kebakaran pabrik bulan lalu telah menghanguskan sekitar 80 persen bangunan pabrik. Menurut dia, ada ribuan pekerja yang terdampak akibat kebakaran pabrik tersebut.
"Saat itu sudah terpikir bahwa dampak berikutnya adalah nasib 1.800 pekerja. Maka, ini bukan hanya soal JHT, tapi bagian dari ikhtiar bersama menjaga keberlanjutan hidup para pekerja," kata Danang.
Danang meminta para penerima JHT memanfaatkannya untuk kebutuhan-kebutuhan penting. Sejumlah hal yang menurutnya bisa dilakukan yakni membuka usaha kecil yang berpotensi berkelanjutan.
"Gunakan untuk kebutuhan yang sangat penting. Syukur bisa dipakai buka usaha kecil. Kalau nanti ada produk UMKM dari teman-teman ini, bisa ikut dipasarkan lewat Dinas UMKM," ujarnya.