Getol Desak AS Ikut Penyerangan, Senator Ted Cruz Disorot karena Tak Paham Iran

Senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Ted Cruz. Foto: Anadolu

Getol Desak AS Ikut Penyerangan, Senator Ted Cruz Disorot karena Tak Paham Iran

Fajar Nugraha • 19 June 2025 17:05

Washington: Senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Ted Cruz, menghadapi gelombang kritik publik setelah cuplikan wawancaranya dengan pembawa acara konservatif Tucker Carlson menjadi viral dan memicu perdebatan mengenai kelayakan para pembuat kebijakan dalam isu luar negeri, khususnya terkait Iran.

Percakapan tersebut ditayangkan dalam The Tucker Carlson Show pada Rabu 18 Juni 2025 dan menyoroti perpecahan tajam dalam kubu konservatif pro-Donald Trump tentang peran AS dalam konflik Timur Tengah, terutama antara Israel dan Iran.

Salah satu momen yang paling menyita perhatian terjadi saat Carlson menanyakan kepada Cruz, “Berapa jumlah penduduk Iran, sebenarnya?”

Cruz menjawab singkat, “Saya tidak tahu,” sebelum langsung disela Carlson yang berkata, “Anda tidak tahu populasi negara yang ingin Anda gulingkan?”

Pernyataan Cruz itu segera menyebar luas di media sosial. Seorang pengguna X menulis, “Tucker Carlson terkejut dengan tingkat ketidaktahuan Ted Cruz. Ia menyerukan perubahan rezim di negara yang bahkan tidak ia pahami?”

Komentar lain berbunyi, “Jika Anda mendukung serangan militer terhadap sebuah negara, paling tidak ketahui fakta dasarnya.”

Tudingan ketidaktahuan

Melansir dari Middle East Eye, Kamis 19 Juni 2025, warganet juga menyoroti kurangnya pemahaman Cruz terhadap kompleksitas budaya dan agama di Iran. Seorang netizen menulis, “Mereka yang ingin perubahan rezim di Iran bahkan tidak tahu bahwa rakyat Iran tidak hanya terdiri dari Syiah Persia.”

Donna Miles, kolumnis dan penulis, menyamakan pernyataan Cruz dengan pola pikir yang melatarbelakangi invasi Irak.

“Wawancara ini membuka mata. Beginilah bencana Irak dimulai, dan mengapa kita kini berada di ambang perang dunia,” ujar Miles.

Cruz mencoba membela diri dengan mengatakan bahwa ia “tidak duduk berjam-jam menghafal tabel populasi,” namun respons ini hanya memperparah kritik yang diarahkan padanya soal kesiapan dan tanggung jawab sebagai pejabat publik.

Isu Israel

Dalam segmen lain, Carlson menyinggung dugaan mata-mata Israel terhadap pejabat AS. Cruz menanggapi, “Mereka mungkin memata-matai kita dan kita memata-matai mereka. Teman dan sekutu memang saling memantau.”

Pernyataan ini memicu reaksi keras. Seorang pengguna TikTok menuduh Cruz “mengabaikan kepentingan nasional” dan menyebut bahwa ia telah menerima dana kampanye sebesar USD1,9 juta dari kelompok lobi pro-Israel, AIPAC.

Beberapa menilai wawancara tersebut mengungkap bagaimana sebagian anggota Kongres lebih mengutamakan kepentingan luar negeri dibandingkan kepentingan rakyat Amerika sendiri.

Wawancara ini tayang di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan, menyusul serangan Israel ke berbagai fasilitas militer dan nuklir di Iran pada 13 Juni lalu. Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan rudal ke wilayah Israel.

Sementara pemerintah AS menyatakan hanya memainkan peran pendukung, dalam wawancara tersebut Cruz sempat menyebut bahwa “kami” yang menyerang Israel, sebelum mengoreksi dirinya bahwa maksudnya adalah serangan yang dilakukan Israel dengan dukungan AS.

Presiden Donald Trump memperkeruh suasana dengan pernyataan keras di media sosial, menyatakan “penguasaan total atas langit Iran” dan menuntut “penyerahan tanpa syarat.”

Kontroversi ini memperkuat perdebatan mengenai kesiapan dan kapasitas para pemimpin Amerika Serikat dalam menghadapi krisis global yang kompleks. Banyak yang mempertanyakan: jika para pengambil kebijakan tak memahami fakta dasar tentang negara yang mereka hadapi, bagaimana mereka dapat membuat keputusan yang bertanggung jawab?

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)