Pegawai Swasta di Jakarta Wajib Transportasi Umum Baru Wacana, Belum Ada Regulasinya

Ilustrasi. MI/Ramdani.

Pegawai Swasta di Jakarta Wajib Transportasi Umum Baru Wacana, Belum Ada Regulasinya

Mohamad Farhan Zhuhri • 19 June 2025 15:32

Jakarta: Pemerintah Provinsi Jakarta menggulirkan wacana mewajibkan pegawai swasta menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu. Namun, hal itu masih bersifat usulan dan kajian.  

Hal itu diungkap Gubernur Jakarta Pramono Anung. Ia menyatakan saat ini belum ada regulasi untuk mewajibkan para pegawai swasta naik transportasi umum setiap Rabu. 

Adapun aturan wajib naik transportasi umum setiap Rabu hanya berlaku untuk para pegawai Pemprov Jakarta. Baik untuk aparatur sipil negara (ASN) maupun tenaga kontrak.

"Yang pertama untuk hari Rabu Pergub-nya masih untuk ASN," kata dia dikutip Kamis, 19 Juni 2025.

Ia menegaskan belum ada pengaturan untuk mewajibkan pegawai swasta naik transportasi umum di Jakarta. Namun, pihaknya akan tetap memikirkan untuk membuat aturan tersebut. 

"Untuk swasta belum diatur, hanya kami memikirkan tentang hal itu. Jadi sekali lagi untuk swasta belum diatur," kata dia.
 

Baca juga: Pembahasan Berlanjut, Denda Merokok di Jakarta belum Berlaku

Pihaknya juga sudah melakukan evaluasi terkait kebijakan ASN di lingkungan Pemprov Jakarta wajib naik transportasi umum setiap Rabu. Ia mengeklaim kebijakan itu telah berjalan dengan baik.

"Termasuk hari ini banyak ASN yang hujan-hujan tetap menggunakan sarana transportasi umum," kata dia.

Ia mengaku selalu mendapatkan laporan dari Direktur Utama PT TransJakarta terkait jumlah penumpang moda transportasi itu setiap rabu. Sejak kebijakan wajib naik transportasi umum diberlakukan, jumlah penumpang Transjakarta disebut selalu mengalami kenaikan signifikan setiap Rabu.

Berdasarkan laporan dari PT TransJakarta, jumlah penumpang angkutan itu setiap Rabu meningkat sejak sebulan terakhir. Jumlahnya sekitar 110 ribu hingga 130 ribu setiap Rabu.

"Artinya setiap Rabu, ASN yang menggunakan kurang lebih 62 ribu ditambah keluarganya. Itulah kenapa kemudian angkanya mengalami kenaikan," kata Pramono.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)