Demi Wujudkan Kedaulatan Pangan, KKP Rancang Perpres Gemarikan

Ilustrasi, Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Foto: Humas KKP.

Demi Wujudkan Kedaulatan Pangan, KKP Rancang Perpres Gemarikan

Husen Miftahudin • 26 September 2025 17:48

Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menginisiasi penyusunan Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres) tentang Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) untuk mengimplementasikan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya swasembada pangan sebagai bagian dari sistem pertahanan keamanan negara.

"Gemarikan menjadi solusi peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia sekaligus menjadi penghela bisnis perikanan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucap Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Tornanda Syaifullah dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, 26 September 2025.

Gemarikan membutuhkan keterlibatan seluruh elemen bangsa baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha/swasta terkait, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, serta profesional untuk bergerak bersama membangun kesadaran gizi individu maupun kolektif masyarakat dalam mengkonsumsi ikan lebih sering. 

Adapun terkait RPerpres Gemarikan, KKP telah melaksanakan konsultasi publik sebagai bagian dari meaningful participation. Tornanda menjelaskan isi RPerpres akan memuat sejumlah poin, antara lain penyediaan ikan bermutu dan aman dikonsumsi, kemudahan akses, serta peningkatan minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan.

"Akan diatur pula rencana aksi lima tahunan melalui pembentukan Tim Koordinasi Nasional Gemarikan, mekanisme dan tata kerja, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan. Termasuk juga pengaturan pendanaan yang bersumber dari APBN, APBD, dan sumber lainnya," terang Tornanda.
 

Baca juga: Pengusaha Desak Pemerintah Bereskan Ekspor Udang RI yang Ditolak BPOM AS


(Sekretaris Ditjen PDSPKP KKP Machmud. Foto: Humas KKP)
 

Jawab kebutuhan protein


Sekretaris Ditjen PDSPKP Machmud menyebut kebutuhan protein hewani dari ikan secara global kian meningkat. Saat ini kebutuhan tersebut banyak dipenuhi dari hasil perikanan budi daya. Merujuk data Food and Agriculture Organization (FAO), produksi perikanan budi daya dunia (di luar rumput laut) mencapai 98,5 juta ton pada 2023, melampaui perikanan tangkap yang sekitar 91,4 juta ton.

'Masyarakat global semakin memahami ikan merupakan makanan sehat dan ramah terhadap lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari kandungan nutrisi ikan yang sangat tinggi dan lengkap, di sisi lain jejak karbon dan Feed Conversion Ratio (FCR) yang lebih rendah dibanding sumber protein hewani lainnya," ungkap dia.

Selain itu, dengan 70 persen wilayah dunia adalah perairan, maka masa depan sumber pangan global ada di perairan. "Jangan sampai kita (bangsa Indonesia) kekurangan protein di lumbung ikan," tegas Machmud

Sementara itu, Asisten Deputi Pengelolaan Perikanan Tangkap Kemenko Pangan Yogi Yanuar menekankan Gemarikan memiliki kaitan erat dengan swasembada pangan dalam RPJMN 2025–2029. Gerakan ini, menurut Yogi, merupakan bagian dari transformasi sistem pangan nasional berbasis ekonomi biru. 

Kemenko Pangan sebagai Ketua Tim Koordinasi Nasional akan memastikan rencana aksi Gemarikan berjalan efektif, sinergis, dan berkelanjutan untuk mendukung kemandirian bangsa.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan salah satu upaya meningkatkan konsumsi ikan adalah melalui program Gemarikan. Dengan harapan, pemenuhan gizi masyarakat terpenuhi, sekaligus membantu kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)