Perang Seratus Tahun antara Inggris dan Prancis pada tahun 1337-1453. Foto: Wikimedia Commons
Jakarta: Sejarah mencatat berbagai peperangan yang berlangsung lintas generasi, melampaui 100 tahun, bahkan hingga beradad-abad. Salah satu adalah Perang Seratus Tahun antara Inggris dan Prancis pada tahun 1337-1453 yang berlangsung selama 116 tahun.
Perang yang terjadi sepanjang sejarah ditandai dengan pertempuran ikonik, intrik politik, dan sengkata tahta. Konflik berkepanjangan ini menunjukkan ambisi politik, ideologi, serta identitas budaya yang membentuk arah peradaban dan perkembanga manusia.
Ada tujuh perang terlama sepanjang sejarah, bahkan sampai ratusan abad.
1. Perang Agama Iberia
Perang Agama Iberia dianggap sebagai konflik berkelanjutan terpanjang dalam sejarah manusia. Perang ini terjadi antara Kekaisaran Spanyol Katholik dan bangsa Moor yang tinggal di wilayah yang saat ini disebut Maroko dan Aljazair. Konflik ini dikenal sebagai
Reconquista, berlangsung 781 tahun, tiga kali usia keberadaan Amerika Serikat.
Perang diawali dengan klaim bangsa Moor atas wilayah di Eropa, mendorong Kekaisaran Spanyol melancarkan serangan karena dianggap sebagai ancaman. Salah satu perang agama pertama yang terjadi di luar Arab yang berakhir pada tahun 1942, ketika Spanyol merebut kembali Granada, mengukuhkan status mereka di wilayah tersebut dan menandai berakhirnya
Reconquista. Perang ini merenggut hampir tujuh juta nyawa antara tahun 711 M dan 1492 M.
2. Perang Persia-Romawi
Perang ini terjadi di perbatasan Persia dan Eropa antara Kekaisaran Romawi dan bangsa Parthia, yang kemudian digantikan oleh Sassanid. Konflik besar ini berpusat di sekitar wilayah tersebut, dengan kedua belah pihak berusaha menaklukkan kota-kota perbatasan lawan mereka.
Kerusakan yang ditimbulkan bersifat finansial, dengan melemahkan kekaisaran dan membuat mereka rentan terhadap ancaman lain. Perang ini berlangsung dari tahun 92 M hingga 629 M, membentang hampir 720 tahun.
3. Perang Romawi-Jerman
Membentang selama 708 tahun yang mengesankan, dari tahun 113 SM hingga 596 M, konflik antara Kekaisaran Rormawi dan berbagai suku Jermanik ini memainkan peran penting dalam membentuk sejara Eropa. Dikenal sebagai perang Romawi-Jerman, konfrontasi ini didorong oleh kombinasi sengketa wilayah, bentrokan budaya, dan ambisi ekspansionis Roma.
Kekaisaran Romawi pada masa puncaknya, berusaha mengamankan perbatasannya dan memperluas pengaruhnya di seluruh Eropa Utara. Sementara itu, suku Jermanik, termasuk Visigoth, Vandal, dan Franka, menentang dominasi Romawi dan berjuang keras untuk mempertahankan tanah mereka.
4. Perang Arauco
Perang ini berlangsung selama hampir 300 tahun, dari tahun 1536 M hingga 1825 M, antara pasukan Spanyol dan suku pribumi Araucanian, yang meliputi Mapuche, Picunche, dan Huilliche dari Chile modern. Ini adalah masa ketika orang Spanyol menguasai sebagian besar Amerika Selatan dan mencoba mendominasi pasukan regional yang melawan dengan keuntungan alam.
Perang akhirnya berakhir pada tahun 1825 dengan negosiasi antara Spanyol dan Chile yang mendukung kemerdekaan Chile.
5. Perang Bizantium-Seljuk
Kekaisaran Bizantium terlibat dalam berbagai konflik yang membentang lebih dari dua abad, dengan perjuangan terpanjangnya melawan bangsa Turki Seljuk. Perang terjadi dari tahun 1048 M hingga 1348 M, Bizantium dan Seljuk bertempur secara sengit, bergantian merebut dan kehilangan kendali atas wilayah di Asia Kecil serta wilayah sekitarnya, diantaranya sekarang menjadi bagian dari Eropa.
Walaupun bangsa Turki, Seljuk mengalami beberapa kerugian wilayah akibat Perang Salib, konflik yang terus berlanjut telah memperluas wilayah Kekaisaran Bizantium, sehingga tidak dapat mempertahankan wilayah kekuasaannya secara efektif. Perang yang berkepanjangan akhirnya berkontribusi pada kemunduran Kekaisaran Bizantium.
6. Perang Polandia-Rusia
Perang berlangsung selama 217 tahun, dari tahun 1577 hingga 1794. Serangkaian konflik antara Polandia dan Rusia sangat memengaruhi geopolitik Eropa Timur dan membentuk keseimbangan kekuasaan di wilayah tersebut.
Perang ini bagian dari persaingan sejarah yang lebih besar antara Persemakmuran Polandia-Lituania dan Ketsaran Rusia yang didorong oleh ambisi wilayah, klaim dinasti, dan perbedaan agama. Setiap negara berusaha memperluas pengaruhnya atas tanah yang diperebutkan di Ukraina, Belarus, dan wilayah Baltik, yang secara strategis dan ekonomi sangat penting.
7. Perang Bizantium-Utsmani
Perang Bizantium dan Utsmani menandai berakhirnya Kekaisaran Bizantium dan Abad Pertengahan di Eropa. Selama abad ke-13, ke-14, dan ke-15, Kekaisaran Utsmani memperluas jangkauannya semantara di wilayah kekuasaan Bizantium yang menyusut secara signifikan.
Momen menentukan datang ketika Sultan Ottoman Mehmed II menaklukkan Konstantinopel, memberikan pukulan kelak bagi cengkeraman Bizantium di wilayah tersebut dan merebut kota yang sangat dijaga ketat itu. Perang tersebut berlangsung selama hampir 215 tahun.
Peristiwa ini tidak hanya menandai berakhirnya sebuah era bagi Bizantium, tetapi juga membuka jalan bagi Utsmani untuk membanun dominasi mereka di Eropa Timur dan Mediterania.
(Kelvin Yurcel)