Siswa keracunan usai menyantap MBG di Rajapolah Tasikmalaya.
Media Indonesia • 2 May 2025 20:04
Tasikmalaya: Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya mencatat ada 400 kasus dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG), mulai dari tingkat TK, SD, SMP termasuk satu guru pengajar di Kecamatan Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kejadian itu membuat operasional dapur MBG Rajapolah dihentikan sementara.
"Kami masih menunggu hasil labolatorium dan dapur MBG Rajapolah sendiri melayani ribuan paket makan untuk pelajar di setiap jenjang pendidikan. Akan tetapi, dari hasil mediasi yang dilakukan pihak terkait untuk dapur MBG sendiri sambil menunggu dari Laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes) dan kepolisian diberhentikan sementara," kata Danramil 1205/Rajapolah Kapten Inf Mukhlis Gozali, Jumat, 2 Mei 2025.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan Pelayanan kesehatan dan Tempat Usaha Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Epi Edward Lutpi, mengatakan penyelidikan dugaan keracunan MBG di Rajapolah telah dilakukan terhadap bahan makanan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tasikmalaya. Akan tetapi, Dinkes bersama unsur terkait berencana melakukan epidemiologi berapa besaran dampak.
"Dinkes sudah mengamankan beberapa sampel berupa nasi dan lauk pauk dikirim ke Dinas Kesehatan Provinsi Jabar. Namun, sampel tersebut untuk proses pengujian di Laboratorium dan kami akan memeriksa sarana pengolahan, penambahan pangan, pendistribusian, karena semua ini banyak kerawanan bahan baku, pengolahan dan pengkaji distribusi serta lainnya," ungkap dia.
Sementara, Kepala Balai pengawas obat dan makanan (BPOM) di Tasikmalaya, Iltizam Nasrullah, mengatakan pihaknya hanya membantu. Dia menyebut bahwa sampel baru kemarin dikirim, dan hasilnya paling cepat pada lusa.
"Kami dari BPOM Tasikmalaya memang hanya membantu Dinkes untuk pengujian sampel yang diperiksa di labolatorium, tapi sepengetahuannya memang belum keluar hasil ujinya dari instansi terkait," paparnya. (MI/Kristiadi)