Sah! Indonesia Teken Perjanjian IEU-CEPA dengan Uni Eropa

Airlangga Hartarto (kiri) bersama Maros Sefcovic (kanan) secara resmi menandatangani IEU CEPA. MI/Insi Nantika Jelita

Sah! Indonesia Teken Perjanjian IEU-CEPA dengan Uni Eropa

Insi Nantika Jelita • 23 September 2025 13:27

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maros Sefcovic secara resmi menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Eropa (Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA).

Kerja sama ini melibatkan kolaborasi antara Indonesia dan Uni Eropa dengan cakupan populasi lebih dari 723 juta jiwa serta nilai perdagangan mencapai lebih dari USD21 triliun atau sekitar Rp349,71 ribu triliun (kurs Rp16.653).

Saat ini, nilai perdagangan Indonesia–UE berada di kisaran USD30 miliar (Rp499,59 triliun), dengan ekspor Indonesia sekitar USD13 miliar (Rp216,49 triliun).

"Hari ini menandai sebuah tonggak sejarah penting dalam kemitraan strategis Indonesia dan Uni Eropa," kata Airlangga di Sofitel Nusa Dua, Badung, Bali, pada Selasa, 23 September 2025.

Penandatanganan ini menjadi tindak lanjut dari kesepakatan politik IEU-CEPA yang dicapai antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Ursula von der Leyen pada Juli 2025.

Perjalanan panjang sejak 2016

Airlangga mengatakan perjalanan panjang menuju perjanjian ini dimulai sejak putaran pertama negosiasi di Brussel pada September 2016 hingga akhirnya mencapai kesepakatan di Bali pada 2025. Sepuluh tahun proses tersebut mencerminkan komitmen bersama untuk membangun kemitraan ekonomi yang terbuka, adil, dan berkelanjutan. Perjanjian IEU-CEPA diharapkan memberikan manfaat konkret bagi Indonesia.

"Terutama dalam memperluas ekspor, mengamankan akses pasar yang lebih luas di Uni Eropa, serta meliberalisasi perdagangan barang, jasa, dan investasi," tegas Airlangga.

Kedua pihak sepakat untuk menghapus tarif pada lebih dari 98 persen pos tarif dan hampir 99 persen dari nilai impor.

Setelah diberlakukan pada 1 Januari 2027 mendatang, produk Indonesia akan langsung menikmati tarif nol pada hampir 90 persen pasar Uni Eropa, dengan pengurangan tarif lebih lanjut secara bertahap.

Ekspor Indonesia diproyeksikan meningkat, khususnya pada komoditas utama seperti minyak sawit, kopi, tekstil dan pakaian, produk perikanan, elektronik, makanan olahan, serta produk kehutanan termasuk furnitur. Selain itu, Uni Eropa juga membuka peluang ekspor bagi produk berteknologi tinggi dari Indonesia, seperti telepon seluler dan perangkat telekomunikasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)