Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, saat pembukaan Green Leadership Academy angkatan pertama. Dokumentasi/ istimewa
Pekanbaru: Green Leadership Academy angkatan pertama yang diinisiasi oleh Tumbuh Institute dan didukung penuh Polda Riau serta Partai Hijau Riau (PHR) resmi dibuka. Acara ini mempertemukan mahasiswa dari 50 universitas se-Indonesia, menjadikannya ruang pertemuan gagasan antara birokrasi, akademisi, aktivis, dan generasi muda.
Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, menyatakan Provinsi Riau selama ini menjadi episentrum tantangan ekologis nasional, mulai dari deforestasi, kebakaran hutan, degradasi sungai, hingga masalah sampah perkotaan. Menurutnya situasi ini tidak hanya mengancam ekosistem, melainkan juga stabilitas sosial, ekonomi, bahkan keamanan masyarakat.
"Polda Riau berkomitmen penuh mendukung kebijakan pro-lingkungan melalui pendekatan green policing. Kehadiran mahasiswa dari berbagai daerah adalah energi baru bagi kami, sebab kalianlah generasi penerus yang akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan," kata Herry di Pekanbaru, Jumat, 19 September 2025.
Polda Riau mempertemukan mahasiswa dari 50 universitas se-Indonesia dalam acara Green Leadership Academy angkatan pertama. Dokumentasi/ istimewa.
Herry menjelaskan Green Leadership Academy bukan sekadar forum diskusi, tetapi sebuah kanal konstruktif untuk menyalurkan energi kritis mahasiswa ke jalur produktif, beradab, dan berbasis bukti.
Mahasiswa dibekali keterampilan kepemimpinan, advokasi, komunikasi publik, hingga strategi membangun gerakan sosial yang solutif. "Kami ingin energi kritis mahasiswa tidak lagi dipandang sebagai ancaman, melainkan sebagai aset yang bisa memperkaya demokrasi,” jelas Herry.
Pendiri Tumbuh Institute, Rocky Gerung, menambahkan perspektif filosofis bahwa kepemimpinan sejati lahir dari pikiran yang tidak pernah menua. Menurut Rocky manusia memiliki batas usia yang ditentukan DNA, berbeda dengan alam yang tak mengenal batas hidup. Namun pikiran tidak pernah menua, sebab itu negeri ini harus dipimpin oleh pikiran.
Fungsi green leadership adalah menghadirkan kolaborasi antara gagasan masa depan, regulasi demokratis, dan pengujian akademis oleh aktivis.
"Dalam proses itu mahasiswa sudah membuktikan diri sebagai pemenang, sehingga birokrasi pun mulai membuka diri terhadap kebutuhan mereka,” kata Rocky.
Pendiri Tumbuh Institute, Rocky Gerung, menyampaikan materi dalam acara Green Leadership Academy angkatan pertama. Dokumentasi/ istimewa.
Rocky mengingatkan merusak lingkungan hari ini sama dengan memutus harapan generasi muda. Karena itu, Green Leadership Academy dilihatnya sebagai ruang untuk menumbuhkan 'tunas muda' yang tidak bisa dihentikan pergerakannya. "Sejarah selalu berpihak pada kaum muda. Mereka berhak menyatakan diri sebagai pemimpin masa depan,” jelas Rocky.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber lintas disiplin yakni, Guru Besar Filsafat Sosial UNJ, sekaligus aktivis HAM-demokrasi Robertus Robet, Pendiri Lokataru yang dikenal dalam advokasi keadilan Haris Azhar, Akademisi hukum tata negara dari STIH Jentera Bivitri Susanti, serta Head of Knowledge Tumbuh Institute Muhammad Luthfi.
Kehadiran mereka menegaskan bahwa kepemimpinan hijau bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga terkait erat dengan demokrasi, hak asasi manusia, dan tata kelola hukum yang adil.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diharapkan menjadi titik balik lahirnya kepemimpinan hijau di Indonesia. Kolaborasi Tumbuh Institute, Polda Riau, dan Partai Hijau Riau membuktikan bahwa isu lingkungan tidak lagi berdiri sendiri, melainkan bersenyawa dengan politik, hukum, dan keamanan.