Delegasi Indonesia saat bertemu dengan pejabat utama AS. Foto: dok Kemenko Ekon.
Ade Hapsari Lestarini • 18 April 2025 13:49
Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia (RI) merespons cepat dengan menugaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk memimpin Delegasi ke AS.
Pemerintah pun telah menyampaikan tawaran dan permintaan kepada Pemerintah AS untuk mencapai perdagangan yang adil dan berimbang (fair and square trade) antara lain membahas peningkatan pembelian energi, produk pertanian, dan EPC, serta mengoptimalkan kerja sama terkait critical minerals.
"Selain itu juga membahas pemberian insentif dan fasilitas bagi perusahaan AS dan Indonesia untuk mendorong investasi, dan membahas pula upaya memperlancar prosedur dan proses Impor Produk AS ke Indonesia, serta beberapa Investasi Strategis di AS maupun di Indonesia," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam laman Kemenko Ekon, Jumat, 18 April 2025.
Menyelesaikan kerangka perjanjian dalam 60 hari
Dari pertemuan tersebut, pihak AS merespons sangat positif penawaran dan permintaan Indonesia, dan bersedia untuk menindaklanjuti segera pada level teknis, dengan segera memulai negosiasi di tingkat teknis dengan target menyelesaikan kerangka perjanjian dalam 60 hari.
"Pihak AS telah menyepakati isu kebijakan tarif dan kerja sama bilateral RI-AS akan dibahas dan diselesaikan dalam waktu 60 hari ke depan," tegas Menko Airlangga.
Selain itu, akan dijajaki untuk membuat kerangka kerja sama bilateral dalam bentuk Strategic Economic Partnership yang meliputi antara lain kemitraan perdagangan dan investasi, kemitraan terkait critical minerals, dan kemitraan koridor rantai pasok yang resilien.
Delegasi Indonesia saat bertemu dengan pejabat utama AS. Foto: dok Kemenko Ekon.
Di sisi lain, Pemerintah RI juga menyampaikan pentingnya memperkuat kerja sama pendidikan, sains, ekonomi digital, dan financial services. Pemerintah RI juga menekankan pentingnya penetapan tarif yang lebih rendah dari negara kompetitor untuk produk ekspor utama yang tidak akan bersaing dengan industri dalam negeri di AS.
"Juga pentingnya memastikan ketahanan rantai pasok dari produk strategis dalam menjaga economic security," tutur Airlangga.
Memulai pertemuan dan negosiasi dengan pihak AS di hari pertama, Menko Airlangga dan Delegasi RI pada Kamis, 17 April 2025 bertemu secara langsung dengan Ambassador Jamieson Greer (USTR) dan Howard Lutnick (Secretary of Commerce AS), dua orang Menteri di AS yang langsung bertanggung jawab dan menangani kebijakan tarif AS. Pertemuan fokus untuk membahas negosiasi dan upaya strategis mengantisipasi pemberlakuan Kebijakan Tarif Resiprokal AS terhadap Indonesia.
Turut hadir mendampingi Menko Airlangga, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, dan Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Washington DC Ida Bagus Made Bimantara.