Masuk dalam Pembahasan Negosiasi Indonesia-AS, Apa Itu TKDN?

Ilustrasi industri elektronika yang menerapkan TKDN. Foto: dok Biro Humas Kemenperin.

Masuk dalam Pembahasan Negosiasi Indonesia-AS, Apa Itu TKDN?

Husen Miftahudin • 19 April 2025 15:25

Jakarta: Dalam pertemuan negosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS), salah satu topik yang mencuat adalah soal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Munculnya TKDN dalam agenda negosiasi menunjukkan betapa pentingnya kebijakan hal ini bagi strategi industri dan perdagangan Indonesia di mata dunia.
 

Apa itu TDKN?

Melansir laman Sucofindo, TKDN adalah persentase nilai komponen produksi dalam negeri yang digunakan dalam pembuatan barang atau jasa. Dengan kata lain, TKDN mengukur seberapa banyak elemen lokal yang digunakan dalam suatu produk, mulai dari bahan baku, tenaga kerja, hingga alat kerja yang dipakai dalam proses produksi. Semakin tinggi nilai TKDN, semakin besar kandungan lokal dalam produk tersebut.
 

Tiga jenis perhitungan TDKN

Ada tiga jenis utama perhitungan TKDN: 
1. Pada barang: Untuk barang, perhitungan meliputi asal material, kewarganegaraan tenaga kerja, serta alat kerja yang digunakan.
2. Pada jasa: Untuk jasa, fokus perhitungan adalah pada tenaga kerja, fasilitas kerja, dan jasa umum. 
3. Serta kombinasi barang dan jasa: Untuk kombinasi barang dan jasa, semua aspek tersebut digabungkan untuk mendapatkan nilai total TKDN.
 
Baca juga: Indonesia dan AS akan 'Duduk Bareng' Bahas Tarif Dagang Trump


(Ilustrasi. Foto: dok SIG)
 

Manfaat TKDN bagi Indonesia

1. Mendorong perekonomian nasional
Kenaikan TKDN berbanding lurus dengan dukungan terhadap industri lokal, yang berdampak positif pada peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB).

2. Meningkatkan kepercayaan terhadap produk lokal
TKDN berfungsi sebagai standar untuk memastikan kualitas produk domestik setara dengan produk asing.

3. Dukungan kebijakan pemerintah
Penerapan TKDN menjadi keharusan dalam pengadaan barang dan jasa yang dibiayai oleh anggaran APBN, APBD, atau kerja sama BUMN/BUMD.

Dengan memasukkan TKDN dalam pembahasan negosiasi, Indonesia ingin menegaskan pembangunan industri nasional bukan hanya sekadar kebijakan internal, tetapi bagian penting dari posisi tawar dalam hubungan ekonomi global. 

Negosiasi ini juga bisa menjadi peluang untuk memperkenalkan standar dan kualitas produk dalam negeri ke pasar internasional, sekaligus memperkuat ekosistem industri nasional menghadapi persaingan global.

Jadi, TKDN adalah alat strategis untuk membangun kemandiriaan ekonomi, memperkuat industri nasional, dan menempatkan Indonesia sebagai pemain yang semakin diperhitungkan di kancah dunia. (Avifa Aulya Utami Dinata)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)