Trump Bertekad Akan Bertemu Putin dengan ‘Sangat Cepat’

Florida: Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa dia akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin "dengan sangat cepat" setelah dia menjabat di Gedung Putih pekan depan.

Dia tidak memberikan jadwal atau tempat untuk pertemuan tersebut, yang akan menjadi kali pertama antara para pemimpin kedua negara sejak perang Rusia dengan Ukraina dimulai pada Februari 2022.

Ketika ditanya tentang strateginya mengakhiri perang, Trump mengatakan kepada Newsmax: "Yah, hanya ada satu strategi dan itu tergantung pada Putin dan saya tidak dapat membayangkan dia terlalu senang dengan skenarionya karena itu juga tidak berjalan dengan baik untuknya.”

"Dan saya tahu dia ingin bertemu dan saya akan bertemu dengan sangat cepat. Saya akan melakukannya lebih cepat, tetapi saya harus berkuasa dulu,” sambungnya, melansir dari laman Euractiv, Selasa, 14 Januari 2025.

Anggota Kongres AS Mike Waltz, penasihat keamanan nasional yang baru, mengatakan kepada ABC pada hari Minggu bahwa perang telah menjadi "penggiling daging bagi orang dan sumber daya" ala Perang Dunia Pertama dengan "konsekuensi Perang Dunia Ketiga,” menurut ABC.

"Semua orang tahu bahwa ini harus diakhiri dengan cara diplomatis," ucap Waltz, seorang loyalis Trump yang juga bertugas di Garda Nasional sebagai kolonel, kepada ABC.

"Saya rasa tidak realistis untuk mengatakan bahwa kami akan mengusir setiap orang Rusia dari setiap jengkal tanah Ukraina, bahkan Krimea. Presiden Trump telah mengakui kenyataan itu, dan saya pikir itu merupakan langkah maju yang besar bahwa seluruh dunia mengakui kenyataan itu. Sekarang mari kita melangkah maju,” sambungnya.

Ketika ditanya secara khusus tentang kontak antara Trump dan Putin, Waltz berkata: "Saya memang mengharapkan seruan, setidaknya dalam beberapa hari dan pekan mendatang. Jadi, itu akan menjadi sebuah langkah maju dan kami akan melanjutkannya dari sana."

Trump dan Putin sejauh ini telah bertemu sebanyak lima kali. Pertemuan mereka yang paling terkenal terjadi pada 16 Juli 2018, di Helsinki, di mana mereka berbicara selama lebih dari dua jam hanya ditemani oleh penerjemah.

Baca juga:  Biden Sebut Putin Gagal Capai Tujuan Berkat Kebijakan Polugri AS