Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. Metrotvnews.com/ Aditya Prakasa.
Aditya Prakasa • 6 November 2025 14:35
Bandung: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, ingin menjadikan Kota Bandung sebagai Living Laboratory atau laboratorium hidup dengan tujuan pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan sebagai salah satu langkah penyelesaian berbagai permasalahan.
Farhan mengatakan upaya tersebut perlu dilakukan secara struktural. Nantinya progres yang tercapai dijadikan tolak ukur dalam pengelolaan infrastruktur kota, alih-alih konsensus semata dan meski pemimpin wali kotanya berganti.
Dia pun mengajak pihak akademisi melalui Bandung Sustainability Summit, khususnya dari Institut Teknologi Bandung (ITB), untuk turun langsung ke lapangan mengamati londisi nyata Kota Bandung. Menurutnya, hal itu sejalan dengan program yang dilakukan di Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
"Saya ingin mengajak teman-teman dari ITB sebetulnya untuk menjadikan belah-belah kota Bandung ini sebagai living lab, living laboratory. Karena apa? Karena saya kan sekarang lagi keliling nih lewat program prakarsa utama, di mana saya berkantor di kelurahan setiap hari Senin sampai Jumat," kata Farhan usai menghadiri Bandung Sustainability Summit, di Kampus ITB, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis, 6 November 2025.
Melalui kegiatan itu, Farhan ingin mengidentifikasi persoalan di tiap permukiman yang memiliki karakteristik geografis yang khas. Kondisi yang bervariasi itu membuat setiap kawasan membutuhkan pendekatan berbeda.
"Nah solusi dari 1.597 RW ini harus dijahit dalam sebuah bentuk kesinambungan yang berjalan baik. Apalagi keunikan Kota Bandungan, secara altimeter aja, secara elevasi ya, itu bayangin aja, di daerah Punclut itu sampai 1.100 meter dari permukaan laut. Sementara kalau kita ke Cimincrang itu 680 MDPL. Jadi karakter hidrometeorologi juga berbeda. Nah ini yang membutuhkan penyelesaian yang khas di setiap wilayah, tetapi juga sustain di seluruh kota," jelas Farhan.