Ilustrasi. Medcom
Siti Yona Hukmana • 10 November 2025 08:08
Jakarta: Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyebut ada tujuh peledak dibawa siswa terduga pelaku dalam kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat siang, 7 November 2025. Peledak itu ditemukan aparat gabungan saat olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Benar (ada tujuh peledak)" kata Juru Bicara Densus 88 AKBP Mayndra Eka Wardhana saat dikonfirmasi, Senin, 10 November 2025.
Mayndra mengatakan dari tujuh peledak yang dibawa terduga pelaku, empat di antaranya meledak di dua lokasi. Sementara itu, tiga peledak lainnya tidak meledak dan sudah disita pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Yang meledak empat di dua lokasi. Tiga tidak meledak," ujar Mayndra.
Mayndra belum memerinci jenis peledak yang membuat 96 orang terluka itu. Polisi masih melakukan penyelidikan.
Insiden ledakan terjadi di lingkungan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tepatnya di dalam masjid saat khotbah salat Jumat.
Ledakan tersebut mengakibatkan puluhan orang luka-luka. Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dan beberapa dibawa ke unit kesehatan sekolah.
Tercatat, 96 orang menjadi korban, 14 orang di antaranya masih dirawat di Rumah Sakit Islam Cikini, 14 orang dirawat di RS Yarsi. Satu orang lagi dirawat di ICU RS pertamina, sehingga total yang masih dirawat kurang lebih 29 orang.
Pelaku Diamankan
Lokasi ledakan di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Media Indonesia
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, telah diamankan. Pelaku diketahui merupakan siswa di sekolah tersebut.
“Untuk terduga pelaku saat ini sudah kita dapatkan, anggota sedang melakukan pendalaman terkait dengan identitas pelaku, kemudian juga lingkungan pelaku, termasuk rumah dan hal-hal lain yang saat ini sedang kita dalami. Informasi sementara masih (pelajar) dari lingkungan sekolah tersebut," kata Kapolri usai menghadiri rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 7 November 2025.
Namun, penyidik belum bisa menyimpulkan motif pelaku. Termasuk, dugaan pelaku merupakan korban perundungan di sekolah tersebut.
“Motif saat ini sedang kita dalami, berbagai macam informasi akan kita kumpulkan supaya menjadi satu informasi yang bulat pada saat diinformasikan,” terang Kapolri.