Kehancuran akibat terjangan Topan Kalmaegi di Cebu, Filipina, 7 November 2025. (Malacanang Presidential Communications Office)
Willy Haryono • 10 November 2025 06:56
Manila: Hanya beberapa hari setelah Topan Kalmaegi menewaskan lebih dari 200 orang di Filipina, negara itu kembali diterjang badai lain yang bahkan lebih kuat. Topan Super Fung-wong, dikenal secara lokal sebagai Uwan, mendarat di timur laut Filipina pada Minggu malam, membawa angin kencang dan hujan deras.
Mengutip dari The Washington Post, Senin, 10 November 2025, Topan Super Fung-wong merupakan badai tropis ke-21 yang melanda Filipina tahun ini. Sedikitnya dua orang dilaporkan tewas, sementara lebih dari satu juta warga telah dievakuasi dari jalur lintasan badai tersebut. Sebelum mencapai daratan, wilayah-wilayah di utara sudah lebih dulu diterpa angin sekuat topan.
Topan itu mendarat di wilayah Luzon bagian utara, pulau terbesar dan terpadat di Filipina, dengan pusat badai melintasi Provinsi Aurora, sekitar 200 kilometer di utara Manila. Pemerintah memperkirakan sekitar 30 juta warga akan terdampak bahaya yang ditimbulkan topan ini.
Petugas penyelamat yang sudah kewalahan akibat dampak Topan Kalmaegi, dikenal lokal sebagai Tino, kini kembali dikerahkan ke berbagai wilayah terdampak. Sebelumnya, Presiden Ferdinand Marcos Jr. telah menetapkan status darurat nasional selama satu tahun untuk mempercepat upaya pemulihan pascabencana Kalmaegi, yang menewaskan lebih dari 200 orang, sebagian besar di Provinsi Cebu.
Menurut badan meteorologi Filipina (PAGASA), Fung-wong melemah dari kategori super typhoon menjadi typhoon setelah melintasi wilayah darat pada malam hari. Kecepatan angin maksimum di dekat pusat badai sempat mencapai 185 km/jam sebelum menurun menjadi sekitar 165 km/jam setelah mendarat, meski hembusan angin hingga 270 km/jam masih berpotensi terjadi.
Hingga Minggu malam, banjir telah melanda banyak komunitas, bukan hanya di pesisir, tetapi juga di kawasan perkotaan. Hujan deras dan peringatan angin kencang dikeluarkan untuk sebagian besar Luzon, termasuk Metro Manila, di mana sekolah-sekolah diliburkan.
Sejumlah foto menunjukkan rumah-rumah roboh dan terendam lumpur, tiang listrik tumbang, serta jembatan dan infrastruktur rusak berat.
Upaya bantuan bagi pengungsi tengah dilakukan, termasuk distribusi makanan dan pemeriksaan kesehatan di pusat-pusat evakuasi. Karena mata badai melintasi Filipina sepanjang malam, sejauh mana tingkat kerusakan dan korban baru akan diketahui pada pagi hari, dan jumlah korban tewas diperkirakan akan bertambah.
Baca juga: Topan Super Fung-wong Dekati Filipina, Lebih dari Satu Juta Warga Dievakuasi