Eks Buruh Sritex Gelar Aksi, Tuntut Pesangon dan THR yang Tak Kunjung Dibayar

Solo: Ribuan mantan buruh PT Sri Rejeki Isman (Sritex) menggelar aksi solidaritas bertepatan dengan Hari Pahlawan, Senin, 10 November 2025. Unjuk rasa digelar di depan pabrik Sritex yang telah ditutup.

Para peserta aksi tampil dengan pakaian serba hitam dan pita putih di lengan kanan. Mereka membentangkan poster berisi tuntutan pembayaran pesangon, THR, dan hak koperasi yang belum diselesaikan.

"Tuntutannya pesangon, THR sama koperasi selama ini belum dibayarkan sama kurator. Janjinya itu tiga bulan pasca-PHK. Tapi sampai sekarang tidak ada action apa-apa," ujar salah satu peserta aksi, Hera, di lokasi unjuk rasa, Senin, 10 November 2025.

Hera berharap kurator segera memenuhi hak para mantan buruh. Sebelumnya, mereka dijanjikan pembayaran THR dan pesangon tiga bulan setelah pemutusan hubungan kerja. Namun hingga kini, tidak ada kejelasan mengenai realisasi janji tersebut. Para buruh mendesak agar seluruh aset PT Sritex segera dilelang agar dana pesangon dan THR dapat segera cair.
 

Direktur Utama PT Sritex Iwan Kurniawan Lukminto. Metrotvnews.com/Candra

"Pelelangan aset ini dipegang kurator. Biar cepat dilelang biar pesangonnya cepat cair. Kan udah terlalu lama (menunggu)," imbuh Hera.

Ketua Solidaritas Eks Karyawan Sritex, Agus Wicaksono, menjelaskan aksi damai dilakukan karena menilai kinerja kurator terlalu lambat. Menurutnya, kurator seharusnya sudah melelang aset Sritex pada periode Agustus-Oktober 2025.

"Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan. Bahkan penghitungan kantor jasa penilaian publik (KJPP) belum selesai. Ini menunjukkan mereka itu tidak serius apa bagaimana, akhirnya kita sepakat kalau kita mengganti kurator saja," ungkap Agus.

Aksi berlangsung tertib dan diakhiri dengan penyampaian pernyataan sikap kepada pihak terkait. Para mantan buruh berencana akan melanjutkan tekanan jika tuntutan mereka tidak segera ditindaklanjuti.