UNHCR Sebut Lebih dari 1,4 Juta Orang Telah Kembali ke Suriah

Damaskus: Sekitar 400.000 pengungsi Suriah telah kembali dari negara-negara tetangga sejak runtuhnya pemerintahan Bashar al-Assad, kata Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) pada hari Sabtu, 12 April 2025.

Menurut perkiraan terbaru badan tersebut, lebih dari satu juta orang yang mengungsi di dalam negeri juga kembali ke daerah asal mereka selama periode yang sama, sehingga jumlah total pengungsi yang kembali menjadi lebih dari 1,4 juta.

Mengutip dari Shafaq News, UNHCR meluncurkan kerangka kerja operasional yang ditujukan untuk mendukung pemulangan 1,5 juta pengungsi dan 2 juta orang yang mengungsi di dalam negeri pada tahun 2025.

Sejauh ini, lembaga tersebut baru menerima $71 juta dari $575 juta yang dibutuhkan untuk mendanai programnya di Suriah tahun depan.

Sebuah laporan baru dari badan pengungsi PBB memperingatkan bahwa proyeksi pemulangan mungkin tidak akan tercapai, dengan mencatat bahwa beberapa pengungsi yang kembali dapat dipaksa untuk melarikan diri lagi jika pendanaan yang cukup tidak tersedia.

Tanpa kontribusi lebih lanjut, disebutkan hanya sejumlah kecil pengungsi yang dapat dibantu, yang berpotensi mengurangi jumlah pengungsi yang kembali secara keseluruhan.

Badan tersebut juga menyoroti bahwa 16,7 juta orang di dalam Suriah—hampir 90?ri populasi—membutuhkan bantuan kemanusiaan, sementara lebih dari 7,4 juta orang masih mengungsi di dalam negeri.

Konflik Suriah telah menyebabkan lebih dari separuh populasi sebelum perang mengungsi. Lebih dari 5 juta pengungsi Suriah masih berada di negara-negara tetangga, termasuk Turki, Lebanon, Yordania, Irak, dan Mesir.

Operasi kemanusiaan di seluruh wilayah terus menghadapi kekurangan dana yang kritis, yang menimbulkan kekhawatiran tentang memburuknya kondisi pengungsi yang kembali dan masyarakat tuan rumah.

Baca juga:  Rp104,1 Triliun Dijanjikan untuk Suriah pada Konferensi Donor di Brussels