Ilustrasi, ATM Bank DKI. Foto: dok Bank DKI.
Farhan Zhuhri • 9 April 2025 07:51
Jakarta: Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah mengatakan sistem Bank DKI yang berujung peniadaan sementara fitur transfer antarbank dan QRIS, jangan langsung disimpulkan serangan siber. Perlu ada penelusuran lebih lanjut terkait hal ini.
Trubus menegaskan, persoalan ini tidak bisa dianggap remeh. Sebab, Bank DKI selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta bidang perbankan, memiliki tanggung jawab pada nasabah yang tidak sedikit jumlahnya.
"Jadi harus secepatnya mengantisipasi, artinya melakukan semacam investigasi gitu apakah di situ ada unsur kesengajaan seperti serangan siber," ujar Trubus saat dihubungi, dikutip Rabu, 9 April 2025.
Ia juga mengapresiasi langkah dan upaya Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang telah memberikan perhatian khusus kepada persoalan ini. "Gubernur Pramono pun telah memberikan kepastian bahwa Bank DKI telah menjamin dana nasabah tetap aman," ucap dia.
Baca juga: Pramono Pecat Direktur IT Bank DKI dan Lapor ke Bareskrim |