 
                    Donald Trump. (EFE/EPA/AARON SCHWARTZ / POOL)
Riza Aslam Khaeron • 10 April 2025 09:51
                        Washington DC: Presiden Amerika Serikat Donald Trump dituduh melakukan manipulasi pasar secara sengaja menyusul keputusannya yang tiba-tiba untuk menunda tarif impor, hanya beberapa jam setelah mendorong pasar untuk jatuh.
Tuduhan ini dilontarkan oleh sejumlah anggota parlemen dari Partai Demokrat, termasuk Senator Adam Schiff, yang meminta penyelidikan atas kemungkinan adanya perdagangan orang dalam (insider trading).
Melansir The Independent pada Kamis, 10 April 2025, Trump pada pagi hari sempat mengunggah pernyataan di Truth Social yang berbunyi: "INI WAKTU YANG BAGUS UNTUK MEMBELI!!!" Tak lama setelah pembukaan bursa saham New York, Trump mengumumkan bahwa tarif atas impor dari sebagian besar negara akan ditangguhkan selama 90 hari, sementara tarif atas produk dari Tiongkok dinaikkan menjadi 125 persen.
Keputusan mendadak ini menyebabkan lonjakan tajam di pasar, setelah sebelumnya sempat jatuh akibat pemberlakuan tarif. Sejumlah analis dan politisi menilai langkah Trump sebagai strategi 'pump and dump' terbalik, yakni menjatuhkan harga saham lalu membeli sebelum harga naik kembali.
"Trump menciptakan fluktuasi pasar yang sangat besar dengan kebijakan tarifnya yang berubah-ubah," ujar Schiff. "Guncangan kebijakan seperti ini membuka peluang berbahaya untuk insider trading. Siapa di dalam pemerintahan yang tahu tentang perubahan kebijakan tarif Trump sebelum diumumkan? Apakah ada yang membeli atau menjual saham dan meraup keuntungan dengan mengorbankan publik?"
Schiff menambahkan, "Saya akan menulis surat ke Gedung Putih – publik berhak tahu siapa yang sedang mengeruk keuntungan."
Ketika perwakilan dagang Trump, Jamieson Greer, ditanyai dalam sidang DPR mengenai apakah ia tahu sebelumnya soal perubahan kebijakan ini, ia menjawab, "Tidak."
 
| Baca Juga: Fakta-fakta Trump Tunda 90 Hari Tarif Tinggi ke Semua Negara, kecuali Tiongkok |