Chandra Asri Raup Pendapatan USD1,78 Miliar di 2024

Ilustrasi, pabrik Chandra Asri. Foto: dok Chandra Asri.

Chandra Asri Raup Pendapatan USD1,78 Miliar di 2024

Husen Miftahudin • 18 March 2025 11:19

Jakarta: PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) meraih pendapatan sebesar USD1,78 miliar di sepanjang 2024, yang terdiri dari bisnis kimia sebesar USD1,68 miliar dan bisnis infrastruktur sebesar USD100,8 juta.

Perusahaan juga terus mempertahankan posisi keuangan yang kuat, dengan  likuiditas yang solid sebesar USD2,4 miliar. Angka itu terdiri dari USD1,4 miliar dalam bentuk kas dan setara kas, USD0,8 miliar dalam bentuk surat berharga yang dapat diperdagangkan, serta USD0,2 miliar dalam fasilitas kredit revolving yang telah tersedia.

"Fondasi yang kokoh ini memungkinkan kami untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang serta berkontribusi pada pengembangan industri dan ekonomi Indonesia," kata Direktur Chandra Asri Group Suryandi dalam keterangan resmi, Selasa, 18 Maret 2025.

Suryandi menjelaskan, perusahaan memberikan apresiasi kepada pemerintah terkait Pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) milik Chandra Asri Group yang telah masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal itu menegaskan komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 400 ribu ton soda kaustik dan 500 ribu ton Ethylene Dichloride (EDC), fasilitas ini dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan kimia secara signifikan," jelas Suryandi.

Suryandi menyatakan lebih lanjut soda kaustik akan mendukung industri utama seperti pemurnian alumina, pemurnian nikel, dan produksi baterai kendaraan listrik, sementara EDC akan menjadi komponen penting dalam produksi PVC untuk sektor konstruksi.

"Inisiatif ini akan memperkuat hilirisasi industri, mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta selaras dengan visi pemerintah untuk pembangunan nasional," ujar dia.
 

Baca juga: Industri Padat Karya Jadi Penentu Ekonomi RI Bisa Tumbuh 8%


(Ilustrasi, proyek Chandra Asri. Foto: dok Chandra Asri)
 

Peroleh pendanaan Rp2 triliun


Selain itu, melalui anak usaha yaitu, PT Chandra Daya Investasi (CDI), Chandra Asri Group telah memperoleh pinjaman berjangka tujuh tahun senilai Rp2 triliun dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, guna mendanai proyek infrastruktur strategis dan berkelanjutan.

"Pendanaan ini akan mendukung operasional CDI, ekspansi bisnis, serta modal kerja, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mempercepat investasi dalam energi terbarukan, pengelolaan air berkelanjutan, efisiensi energi, serta inisiatif aset hijau lainnya," ungkap dia.

Chandra Asri Group juga berinvestasi dalam unit pengumpulan minyak jelantah (UCO) di Indonesia milik Biofront, TUKR. TUKR mengelola seluruh siklus hidup jelantah, mulai dari pengumpulan dan penyimpanan hingga pengirimannya untuk diolah menjadi bahan bakar hijau.

Investasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kami dalam mendukung pengembangan biofuel berkelanjutan, termasuk Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang diproduksi dari bahan baku berbasis limbah.

Selain itu, proses pembelian aset kilang dan kimia Shell telah mendapatkan persetujuan yang diperlukan. Saat ini, prosesnya sedang berada dalam tahap akhir dan diharapkan dapat segera difinalisasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)