Ilustrasi. Metrotvnews.com.
Arga Sumantri • 19 March 2025 20:10
Jakarta: Mutasi jajaran perwira tinggi dan perwira menengah Polri yang menempati jabatan sipil di kementerian/lembaga dikritik. Penempatan dalam jabatan strategis dianggap dapat menghambat proses regenerasi dan pengembangan karier bagi ASN yang berkompeten.
"Hal ini bertentangan dengan semangat reformasi birokrasi yang mengedepankan profesionalisme dan kompetensi dalam pengisian jabatan," kata Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat Lentera, Usman Husain, dalam keterangan yang diterima, Rabu, 19 Maret 2025.
Usman Husain mengingatkan Polri memiliki tugas pokok sebagai aparat pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Selain itu, pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
"Fokus utama Polri seharusnya berada pada pelaksanaan tugas-tugas tersebut, tanpa terlibat dalam jabatan-jabatan di luar struktur organisasi yang dapat mengaburkan peran dan fungsi utamanya", tegasnya.
Ia mengajak semua pihak menjaga integritas dan profesionalisme Polri serta ASN dengan mematuhi peraturan yang berlaku. Sekaligus, menghindari praktik-praktik yang dapat merusak tatanan birokrasi yang sudah dibangun.
"Pemerintah yang bersih tercipta dengan prasyarat semua aparat taat azas dan aturan hukum yang berlaku, tapi jika selalu dilanggar ini namanya tidak ada teladan bagi masyarakat", ungkapnya.
Baca juga: Legislator Minta Penembak 3 Polisi di Lampung Dihukum Maksimal |