Mentan Tuding Ada Pihak yang Permainkan Harga Pangan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Foto: MI/Insi Nantika Jelita.

Mentan Tuding Ada Pihak yang Permainkan Harga Pangan

Insi Nantika Jelita • 24 February 2025 14:45

Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menuding ada oknum yang sengaja menaikkan harga pangan, termasuk harga beras yang masih tinggi. Padahal, ia mengklaim produk beras saat ini melimpah, sehingga seharusnya harga beras tidak mahal.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) potensi produksi beras diperkirakan mencapai 8,67 juta ton, meningkat signifikan hingga 52,32 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang tercatat sebesar 5,69 juta ton.
 
"Sekarang banyak stok, produksi melimpah. Tapi, harga masih naik. Berarti ini ada orang yang mempermainkan kita kan, enggak benar itu," ujar Amran saat memantau produk-produk pangan dalam peluncuran PosAgri Operasi Pasar (OP) Pangan Jelang Ramadan 2025 di Kantor Pos Flora, Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin, 24 Februari 2025.
 
Amran menyebut dengan masih mahalnya harga beras atau komoditas pangan lainnya di Tanah Air, pihaknya merasa 'dikerjain'. "Enggak ada alasan ini (harga naik). Sekarang banyak stok, produksi beras hingga 52 persen, tapi masih naik. Sekarang terbukti selama ini kita dikerjain," tuding Amran.
 
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Mentan menegaskan pemerintah menggelar Operasi Pasar Pangan Murah yang dimulai hari ini. Kegiatan tersebut melibatkan 4.500 gerai kantor pos di seluruh Indonesia.
 
Upaya ini, katanya, untuk menjamin masyarakat memperoleh bahan pangan pokok dengan harga terjangkau atau sesuai harga eceran tertinggi (HET). Berbagai komoditas seperti beras, minyak goreng, gula, telur, daging ayam, daging sapi, serta aneka sayur dan buah akan tersedia dengan harga lebih rendah dibandingkan harga pasar.
 
"Tidak boleh ada pengusaha menjual harga pangan di atas HET. Khususnya beras, daging, minyak goreng, gula, ayam, telur, bawang putih, bawang merah, cabai dan seterusnya," tegas dia.
 

Baca juga: Wamendag Dyah Roro Tinjau Harga Pangan Jelang Ramadan di Cimahi


(Ilustrasi. Foto: MI/Saskia Anindya Putri)
 

Ancam cabut izin usaha

 
Amran kemudian mengancam akan mencabut izin usaha bagi pengusaha yang sengaja menjual bahan pangan di atas HET. Untuk wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan misalnya, pemerintah mematok HET beras medium Rp12.500 per kilogram dan HET beras premium Rp14.900 per kilogram (kg).
 
Sementara, berdasarkan pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional Bank Indonesia, harga beras kualitas bawah I atau medium I terpantau naik 0,71 persen menjadi Rp14.150 per kg. Untuk beras kualitas super I atau premium I dibanderol Rp16.300 per kg.
 
"Baru-baru ini ada yang mencoba menjual di atas HET, jumlahnya besar. Kami mohon maaf atas nama pemerintah, tokonya disegel. Kita ingin semua di bulan suci Ramadan ini harga pangan stabil," ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)