Kehancuran akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 23 February 2025 14:29
Kairo: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Libya Aguila Saleh pada hari Sabtu kemarin mendesak pembentukan Dana Arab-Islam untuk merekonstruksi Jalur Gaza, dengan kontribusi dari berbagai negara, organisasi, bank, dan perusahaan investasi.
Hal itu disampaikan dalam pidato Saleh di Konferensi Parlemen Arab yang diadakan di markas besar Liga Arab di Kairo, Mesir.
"Hari ini kita bertemu di tengah upaya paling berbahaya untuk memberantas perjuangan Palestina, menyusul pemusnahan fisik yang dialami rakyat kita di Gaza selama 15 bulan terakhir, di mana dunia menyaksikan secara langsung pembunuhan ribuan warga sipil yang tak berdaya -- pria, perempuan, dan anak-anak -- dan penghancuran serta pembakaran harta benda mereka,” kata Saleh.
Mengutip dari Anadolu Agency, Minggu, 23 Februari 2025, ia mendesak warga Palestina untuk menyatukan barisan dan posisi mereka di level pejabat dan rakyat, di dalam dan di luar Palestina.
Saleh juga menegaskan bahwa "persatuan front Palestina tentu saja berarti persatuan front Arab -- tidak ada pilihan lain."
"Dari platform ini, saya menyerukan kepada pemerintah Arab, dengan partisipasi negara-negara Islam dan organisasi internasional, untuk mendirikan Dana Arab-Islam untuk Pembangunan dan Rekonstruksi Gaza, yang dikelola oleh badan tepercaya yang mampu mengemban tanggung jawab dan kompetensi tingkat tertinggi,” ungkapnya.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah berulang kali menyampaikan bahwa Washington akan "mengambil alih" Gaza dan memukimkan kembali penduduknya ke negara lain untuk membangun kembali daerah kantong itu menjadi "Riviera Timur Tengah."
Gagasan tersebut ditolak keras dunia Arab dan banyak negara lain, yang mengatakan bahwa hal itu sama saja dengan pembersihan etnis Palestina.
Usulan Trump muncul setelah perjanjian gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, yang menghentikan serangan Israel selama 15 bulan, yang telah menewaskan lebih dari 48.300 orang dan menghancurkan daerah kantong terkepung tersebut.
Baca juga: Momen Mengejutkan: Sandera Israel Cium Kening Pejuang Hamas saat Dibebaskan