Dewan Keamanan PBB menyetujui resolusi pembentukan Board of Peace dan Pasukan Stabilisasi Internasional untuk Gaza pada Senin, 17 November 2025. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 18 November 2025 06:18
New York: Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyetujui resolusi rancangan Amerika Serikat (AS) yang membentuk Board of Peace (BoP) sebagai badan transisi baru, serta mengesahkan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) untuk mengawasi tata kelola, rekonstruksi, dan upaya keamanan di Jalur Gaza.
Mengutip dari Anadolu Agency, Selasa, 18 November 2025, resolusi tersebut memperoleh 13 suara setuju, dengan Tiongkok dan Rusia memilih abstain.
Sebelum pemungutan suara, utusan AS untuk PBB, Mike Waltz, mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa “hari ini, kita memiliki kekuatan untuk memadamkan api dan membuka jalan menuju perdamaian.”
Ia menyebut bahwa resolusi ini merupakan “cetak biru berani dan pragmatis” yang lahir dari rencana komprehensif 20 butir Presiden Donald Trump untuk mengakhiri konflik Gaza, yang disusun melalui diplomasi dengan Qatar, Mesir, Arab Saudi, UEA, Turki, Pakistan, dan Indonesia.
Waltz berargumen bahwa resolusi tersebut menawarkan jalan menuju penentuan nasib sendiri bagi rakyat Palestina setelah Otoritas Palestina (PA) menyelesaikan reformasi yang diperlukan, “di mana roket digantikan oleh ranting zaitun dan ada harapan baru di cakrawala politik.”
Mengomentari kekhawatiran dari sejumlah anggota Dewan Keamanan PBB serta rancangan tandingan Rusia, Waltz menegaskan: “Kami mendengar kekhawatiran soal mandat, namun keraguan rekan-rekan justru merupakan musuh sebenarnya.”
Setelah pemungutan suara, ia menyambut baik hasil adopsi resolusi tersebut dan menyebutnya sebagai “langkah penting menuju Gaza yang stabil.”
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan bahwa 20.000 prajurit dengan spesifikasi bidang kesehatan dan konstruksi akan disiapkan untuk diberangkatkan ke Gaza.
Kapuspen TNI Mayjen Freddy Ardianzah juga menegaskan pihaknya siap memenuhi perintah pengiriman pasukan ke Gaza, dan telah melakukan pelatihan sesuai kebutuhan.
Ia mengatakan bahwa para personel yang akan dikirim ke Gaza berasal dari satuan yang selama ini menjalani Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan misi PBB.
Baca juga: Indonesia Siapkan 20.000 Pasukan Perdamaian ke Gaza via Yordania