Kisah Heroik Kiai Abbas

Gus Muhammad bersama lukisan foto KH. Abbas

Kisah Heroik Kiai Abbas "Singa Jawa Barat" Komandan Pertempuran 10 November

Ahmad Rofahan • 29 October 2025 20:36

Cirebon: Dalam narasi besar sejarah kemerdekaan Indonesia, peran para kiai dan santri seringkali tersembunyi di balik tokoh-tokoh nasional yang lebih terkenal. Salah satu nama yang kini mencuat adalah KH Abbas Abdul Jamil, ulama dari Buntet Pesantren, Cirebon, yang perannya dalam Pertempuran 10 November 1945 menjadi kunci, namun belum sepenuhnya mendapat pengakuan nasional.

Sejarawan pesantren, Munib Rowandi, menegaskan peran sentral Kiai Abbas dalam peristiwa heroik yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan itu. “Kiai Abbas merupakan komando perang 10 November 1945 di Surabaya. Jabatan tersebut diberikan oleh pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari,” ujar Munib, penulis buku "Kisah-kisah dari Buntet Pesantren".

Kisah kepahlawanan Kiai Abbas bermula ketika Bung Tomo meminta izin kepada KH Hasyim Asy'ari untuk memulai peperangan lebih awal. Namun, sang pendiri NU meminta Bung Tomo bersabar dan menunggu kedatangan seorang ulama dari Cirebon. “Yang disebut Singa Jawa Barat itu, adalah Kiai Abbas,” tegas Munib.

 

Perjalanan Sang Singa Jawa Barat ke Medan Laga

Gus Muhammad, cucu Kiai Abbas, menuturkan perjalanan heroik kakeknya menuju Surabaya. “Saat berangkat, para santri Buntet ikut mengantar ke Stasiun. Bahkan ada syair khusus untuk mengantar Kiai Abbas ke Surabaya,” kenang Muhammad.

Kiai Abbas berangkat menggunakan kereta api dan melakukan transit di Rembang, Jawa Tengah. Dari sana, ia bergerak menuju Surabaya bersama sejumlah kiai dan santri dari berbagai wilayah di Jawa, membentuk pasukan spiritual yang akan memperkuat barisan arek-arek Suroboyo.

Dalam ingatan kolektif masyarakat, terutama kalangan santri, melekat cerita tentang kesaktian Kiai Abbas. Gus Muhammad menuturkan, “Yang saya dengar begitu, Mbah Abbas menghancurkan pesawat hanya dengan kibasan sorban dan lemparan kacang hijau,” tuturnya.

Meski terdengar mistis, cerita-cerita semacam ini merefleksikan keyakinan masyarakat terhadap kekuatan spiritual yang diyakini menyertai perjuangan para kiai. Lebih dari sekadar kekuatan fisik, mereka membawa semangat jihad yang mengobarkan perlawanan.

Dari Medan Perang ke Usulan Pahlawan Nasional

Kini, nama Kiai Abbas Abdul Jamil masuk dalam daftar nominasi calon pahlawan nasional tahun 2025. Gus Muhammad, yang ditemui di kediamannya di Pondok Buntet Pesantren pada Rabu, 29 Oktober menyatakan berkas pengusulan kakeknya dinilai sangat lengkap.

“Informasi yang kami terima, sumber primer yang diajukan untuk pencalonan Kiai Abbas sebagai pahlawan nasional merupakan yang paling lengkap,” kata Muhammad.

Bagi keluarga, gelar Pahlawan Nasional bukanlah sesuatu yang dikejar. Usulan ini justru datang dari masyarakat yang menyadari pentingnya menghargai jasa para ulama pejuang.

“Kiai Abbas memainkan banyak peran, bukan hanya untuk santri saja, tapi juga untuk bangsa dan negara,” tegas Muhammad.

Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional juga menjadi jawaban atas masih sering diabaikannya peran santri dan kiai dalam sejarah perjuangan bangsa. Sosok Kiai Abbas merepresentasikan bagaimana ulama memposisikan diri untuk menjaga negara, bangsa, dan umat.


Seminar Pahlawan Nasional KH. Abbas Abdul Jamil di Pondok Buntet Pesantren

Warisan yang Abadi

Lebih dari sekadar gelar, perjuangan Kiai Abbas Abdul Jamil telah meninggalkan warisan yang tak ternilai. Ia bukan hanya pahlawan di medan perang, tetapi juga pahlawan pendidikan melalui Pesantren Buntet yang terus melahirkan generasi penerus bangsa.

Kisah perjuangannya mengajarkan bahwa kemerdekaan Indonesia diperoleh tidak hanya melalui kekuatan senjata, tetapi juga melalui semangat spiritual dan kebersamaan antara ulama, santri, dan seluruh elemen bangsa.

Kini, saat bangsa ini terus bergerak maju, pengakuan terhadap jasa para pahlawan seperti Kiai Abbas menjadi penting tidak hanya untuk menghargai sejarah, tetapi juga untuk meneladani nilai-nilai perjuangan yang mereka wariskan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)