Trump Siap Duduk Satu Meja dengan Putin dan Zelensky di Turki

Presiden AS Donald Trump. (EPA-EFE)

Trump Siap Duduk Satu Meja dengan Putin dan Zelensky di Turki

Willy Haryono • 3 June 2025 13:22

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan keterbukaannya untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Turki, sebagai bagian dari upaya diplomatik yang lebih luas untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih pada Senin, 2 Juni.

"Presiden telah mengatakan bahwa ia terbuka jika itu memang diperlukan, tetapi ia ingin kedua pemimpin dan kedua pihak duduk bersama di meja perundingan," kata Karoline Leavitt, juru bicara Gedung Putih, kepada para wartawan, seperti dikutip Anadolu Agency, Selasa, 3 Juni 2025.

Pernyataan Trump muncul setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menawarkan diri menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi antara dirinya, Trump, serta kedua pemimpin Rusia dan Ukraina. Ia menyampaikan harapannya untuk menjadi mediator aktif dalam konflik ini, dan menjadikan Istanbul atau Ankara sebagai lokasi perundingan.

"Keinginan terbesar saya adalah mempertemukan Presiden Putin dan Zelensky di Istanbul atau Ankara. Bahkan, saya ingin membawa Presiden Donald Trump bersama," ujar Erdogan usai rapat kabinet di Ankara.

Turki Tegaskan Peran sebagai Mediator

Erdogan menegaskan bahwa Turki siap mengambil peran lebih besar dalam mewujudkan perdamaian. Ia menyebut bahwa pertemuan terakhir antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul menghasilkan kemajuan nyata, termasuk pertukaran lebih dari seribu tawanan serta pemulangan jenazah dari kedua pihak.

"Pertemuan itu benar-benar luar biasa. Jumlah pertukaran tawanan melebihi seribu orang, dan juga terdapat pengembalian jenazah dari Rusia dan Ukraina di luar skema pertukaran. Angkanya sangat besar dan kami merasa sangat bangga," ujar Erdogan.

Jika pertemuan tingkat tinggi benar-benar terlaksana, Erdogan menyatakan dirinya juga akan hadir secara langsung untuk mendorong terciptanya dialog konstruktif. “Kami ingin menjadikan Istanbul sebagai pusat perdamaian,” tegasnya.

Meskipun belum ada tanggal pasti terkait kemungkinan pertemuan ini, sinyal positif dari pihak Trump dinilai sebagai langkah penting dalam membuka kembali jalur diplomasi tingkat tinggi, yang selama ini terhambat oleh eskalasi militer dan kebuntuan politik di medan perang.

Keterlibatan Turki sebagai tuan rumah juga memperkuat peran negara tersebut sebagai aktor kunci dalam penyelesaian konflik Ukraina, mengingat keberhasilannya memfasilitasi beberapa inisiatif sebelumnya seperti koridor gandum Laut Hitam dan pertukaran tawanan. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Pertemuan Delegasi Ukraina dan Rusia Digelar di Istanbul

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)