Kemendag Diharapkan Lindungi Produk Lokal dari Serbuan Barang Impor

Jakarta: Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai NasDem, I Nengah Senantara, berharap Kementerian Perdagangan (Kemendag) dapat melindungi UMKM dan produk lokal dari derasnya serbuan barang-barang impor. Khususnya, barang impor dari Tiongkok.

"Pasar di dalam negeri sampai hari ini, sebagian besar kepentingan rakyat, bangsa, dan negara, itu masih dipenuhi barang impor. Khususnya barang impor dari Tiongkok," kata Nengah dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 14 Juli 2025.

Menurut Nengah, pasar Indonesia kini dipenuhi produk-produk impor dengan harga sangat terjangkau. Sebagai contoh, barang impor dari Tiongkok dapat dijual dengan jauh lebih murah daripada barang lokal dengan spesifikasi yang sama. 

"Sebagai contoh kalau kita mau beli pakaian, sejenis kaos polo, kalau klik di Google harganya Rp25 ribu mendapat kaos yang bagus. Sementara kita punya produk rata-rata di harga Rp50 ribu untuk menyaingi produk itu," ujar dia.
 

Baca Juga:  UU Perlindungan Konsumen Diharapkan Mampu Menjaga Industri Dalam Negeri

Murahnya barang dari Tiongkok karena didukung pemerintahnya, mulai dari dukungan permodalan, hingga pajak ekspor yang murah. Ha ini membuat UMKM dan produsen lokal tidak mampu bersaing.

"Dari segi pengiriman mereka dapat bantuan, murah, yang penting barangnya diekspor. Tapi apakah kita seperti itu? Ini PR buat Ibu. Bahasa kita dengan teman-teman Komisi VI, berapa pun anggaran yang diperlukan Kemendag kita sepakat. Cuma harus jelas kinerjanya. Jangan menambah anggaran, tapi produk dalam negeri kita hancur. Ini yang tidak boleh terjadi," tegas dia.