580 Orang Ditangkap Pascademonstrasi Ricuh 6 Daerah di Jatim

Polda Jatim merilis pasca kericuhan di berbagai daerah di Jatim. (Metrotvnews.com/Amal)

580 Orang Ditangkap Pascademonstrasi Ricuh 6 Daerah di Jatim

Amaluddin • 1 September 2025 23:04

Surabaya: Polda Jawa Timur bersama jajaran Polres dan TNI menggelar patroli gabungan skala besar di berbagai wilayah di Jatim. Langkah ini dilakukan untuk menjaga situasi tetap kondusif pascarangkaian aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di enam kota/kabupaten Jawa Timur.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast, mengatakan patroli dimulai pukul 20.00 WIB melalui apel gabungan personel Polda Jatim dan TNI. Operasi pengamanan dilakukan menyeluruh, terutama di Kota Surabaya yang menjadi titik konsentrasi massa.

"Tujuannya memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya saat beraktivitas di malam hari. Dari patroli gabungan yang dilakukan, tidak ditemukan potensi gangguan maupun peristiwa menonjol,” kata Jules di Surabaya, Senin, 1 September 2025.

Menurut Jules, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Surabaya saat ini terkendali, relatif aman dan kondusif. Polda Jatim berkomitmen menjaga stabilitas melalui upaya preventif serta kolaborasi dengan masyarakat dan TNI.

Dalam penanganan aksi ricuh yang melanda Surabaya, Malang, Kabupaten Malang, Kediri Kota, Kabupaten Kediri, dan Sidoarjo, aparat berhasil mengamankan 580 orang.
Surabaya sebanyak 288 orang diamankan, 22 diproses hukum, dan 266 orang dipulangkan. Kericuhan sempat terjadi di 18 titik, termasuk DPRD Jatim, Polsek Tegalsari, dan Gedung Negara Grahadi.
 

Baca: Kapolri Buru Otak hingga Penyandang Dana Demo Anarkistis

Malang Kota ada sebanyak 61 orang diamankan, 13 diproses hukum tanpa penahanan, 44 dipulangkan. Sebanyak 15 pos polisi rusak akibat aksi anarkis. Kediri Kota: 20 orang diamankan, 7 diproses hukum, 13 dipulangkan. Kabupaten Kediri: 12 orang masih dalam pemeriksaan. Sidoarjo dan Kabupaten Malang: sejumlah warga diamankan, sebagian diproses hukum dan sebagian dipulangkan.

"Sebanyak 89 orang diproses hukum, 12 orang masih pemeriksaan, dan 479 lainnya dipulangkan setelah didata serta diserahkan kepada keluarga maupun LBH,” kata Jules.

Polda Jatim juga menyoroti keterlibatan pelaku berusia anak-anak dalam aksi ricuh. Untuk memastikan perlindungan hukum, kepolisian bekerja sama dengan LBH Surabaya memberikan pendampingan sesuai prosedur.

"Pelaku yang masih di bawah umur sebagian besar dipulangkan ke keluarganya untuk pembinaan. Namun, yang terbukti melakukan tindak pidana tetap diproses hukum,” tegas Jules.

Selain itu, polisi juga menemukan indikasi afiliasi kelompok tertentu melalui kode “1312” dan simbol “ACAB” yang ditemukan pada sebagian pelaku. Barang bukti yang disita antara lain batu, senjata tajam, hingga bom molotov yang diduga digunakan untuk aksi perusakan dan pembakaran.

Jules mengapresiasi peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan melalui kerja sama dengan Bhabinkamtibmas dan Polsek setempat. Data Senkom Mitra Polri mencatat sebanyak 5.071 orang dari Senkom Mitra Polri, 542 orang Kelompok Sadar Kamtibmas Bhayangkara, 45.413 orang Satuan Pengamanan, dan 143.240 orang Satkamling di 8.974 desa/kelurahan di Jawa Timur.

"Kesadaran masyarakat menjaga lingkungan menjadi modal penting mencegah aksi anarkis terulang,” ujar Jules.

Untuk mengantisipasi potensi gelombang aksi berikutnya, Polda Jatim dan TNI akan terus menggelar patroli gabungan skala besar tanpa batas waktu. "Upaya preventif dan penegakan hukum berjalan beriringan. Target kami jelas: Jawa Timur tetap aman, tertib, dan terkendali,” pungkas Jules.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)