Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak mengunjungi hotel transit jemaah lansia. Foto: Dok Humas BP Haji.
Misbahol Munir • 9 June 2025 08:00
Makkah: Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak menyoroti masalah mendasar terkait istitaah atau kemampuan jemaah menunaikan ibadah haji. Khususnya, bagi kalangan lansia, disabilitas, dan kelompok risiko tinggi (Risti).
"Saya hari ini mengunjungi banyak jemaah lansia di hotel transit Aziziyah ini. Dari data awal, seharusnya hotel ini bisa menampung sekitar 2.000 jemaah dari berbagai sektor, namun kenyataannya hanya bisa menampung sekitar 500 jemaah lansia, disabilitas, dan risti," ungkap Dahnil usai memantau layanan di hotel transit jemaah safari wuquf lansia, di wilayah Aziziyah, Makkah, Minggu, 8 Juni 2025.
Kondisi ini, menurut Dahnil, menunjukkan adanya tantangan besar dalam validasi aspek istitaah kesehatan sejak dari Tanah Air. Ia menekankan pemeriksaan kesehatan bagi jemaah calon haji harus dilakukan secara jujur, akurat, dan bebas dari intervensi yang berpotensi merugikan jemaah.
"Jangan sampai ada pihak-pihak di daerah yang memanipulasi kondisi kesehatan jemaah hanya demi memenuhi kuota atau target pemberangkatan. Ini sangat tidak etis, apalagi sampai memperdaya jemaah lansia yang sebenarnya tidak dalam kondisi siap secara fisik dan mental," kata dia.
Baca juga: Banyak Jemaah Haji Indonesia Tersesat saat Lempar Jumrah, Ini Penjelasan Wamenag |