Bendera Palestina berkibar dalam aksi solidaritas untuk Gaza di salah satu kota besar di Eropa. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 19 October 2025 16:11
Wina: Ribuan orang menggelar demonstrasi pada Sabtu kemarin di berbagai kota di Eropa, termasuk di Jerman, Austria, dan Yunani, untuk menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Melansir dari Anadolu Agency, Minggu, 19 Oktober 2025, kerumunan besar berkumpul di Alun-alun Christian Broda Platz, Wina, guna menyuarakan dukungan bagi Gaza sekaligus mengecam kebijakan pemerintah Austria dan Uni Eropa terhadap Israel, yang dituduh melakukan genosida di Jalur Gaza.
Para pengunjuk rasa mendesak pemerintah Austria untuk menjalankan kebijakan yang berpihak pada perdamaian dan netralitas. Mereka membawa bendera Austria dan Palestina sambil meneriakkan slogan seperti “Freedom, peace” dan “Freedom for Palestine.”
Beberapa peserta juga mengangkat poster bertuliskan, “From the river to the sea, Palestine will be free.”
Massa menekankan bahwa dukungan Austria terhadap European Sky Shield Initiative bertentangan dengan prinsip netralitas, dan menyerukan agar pemerintah mempertahankan sikap netral alih-alih mempersiapkan diri untuk perang.
Dalam aksi tersebut, anggota Parlemen Eropa asal Slovakia, Lubos Blaha, mengecam keterlibatan Uni Eropa dalam perlombaan senjata. Ia menilai blok tersebut menutup mata terhadap genosida di Gaza, sementara menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas perang di Ukraina.
“Ini adalah kejahatan perang. (Perdana Menteri Israel) Benjamin Netanyahu adalah penjahat perang,” kata Blaha.
Di Jerman, para pengunjuk rasa menggelar aksi di Berlin untuk menuntut diakhirinya pendudukan Israel di Palestina. Massa yang berkumpul di distrik Mitte, wilayah pusat ibu kota, memprotes genosida di Gaza dan menyerukan agar Netanyahu dimintai pertanggungjawaban. Mereka juga menuntut pengiriman bantuan kemanusiaan segera ke Gaza.
Slogan-slogan seperti “Freedom for Palestine,” “Terrorist Israel,” dan “Germany finances, Israel bombs” menggema dalam aksi tersebut.
Di Pulau Kreta, ribuan warga Yunani, termasuk mahasiswa serta perwakilan LSM dan serikat pekerja, ikut berunjuk rasa menuntut pemerintah menutup pangkalan militer AS di Teluk Souda yang dianggap berperan dalam serangan Israel ke Gaza.
Massa yang melakukan long march menuju pangkalan itu menyerukan agar kerja sama dengan Israel dihentikan. Aksi serupa juga digelar di Thessaloniki dan Athena.
November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).
Sejak Oktober 2023, perang yang disebut genosida oleh otoritas Gaza itu telah menewaskan 68.116 orang dan melukai 170.200 lainnya, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza pada Sabtu.
Baca juga: Palestina Minta UE Ikut Pantau Implementasi Gencatan Senjata di Gaza