Musytasyar Diny Prof. KH. Aswadi (kiri) dan Kasie Kesehatan sekaligus Kepala KKHI Madinah dr. Novitasari Nurlaila (kanan). Foto: Dok/Media Center Haji (MCH).
Misbahol Munir • 25 May 2025 12:52
Madinah: Minggu, 25 Mei 2025 adalah hari terakhir pendorongan jemaah Gelombang I dari Madinah ke Makkah. Namun, sejumlah jemaah belum bisa diberangkatkan karena mengalami gangguan kesehatan dan tengah diobservasi di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
Menyikapi hal itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi daerah kerja (Daker) Madinah telah menyiapkan skema pendorongan jemaah dari KKHI Madinah ke Makkah, dengan melakukan pemantauan dan pengawasan yang ketat terhadap jemaah yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi.
Kepala Seksi Kesehatan sekaligus Kepala KKHI Madinah dr. Novitasari Nurlaila menjelaskan, jemaah yang telah dinyatakan sembuh oleh RS Arab Saudi akan dijemput dan dibawa ke KKHI Madinah untuk diobservasi sebelum dievakuasi ke KKHI Makkah.
Saat ini, kata Novitasari, terdapat 14 jemaah haji yang dirawat di KKHI Madinah setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi. Sementara itu, ada 37 jemaah haji yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi.
"Rata-rata jemaah haji yang dirawat memiliki penyakit bawaan seperti penyakit jantung, paru-paru, kencing manis, dan hipertensi," ujar Novitasari saat berbincang dengan Tim Media Center Haji (MCH) Sabtu, 24 Mei 2025.
Pihaknya kata dia telah menetapkan batas waktu maksimal untuk evakuasi jemaah haji ke Makkah pada tanggal 31 Mei. Para petugas kesehatan kata dia akan memantau situasi jemaah haji secara ketat untuk memastikan bahwa semua jemaah dapat dievakuasi ke Makkah dengan aman dan lancar.
Pihaknya juga memprioritaskan keselamatan dan kesehatan jemaah haji dalam proses pendorongan dari Madinah ke Makkah.
"Dengan pemantauan dan pengawasan yang ketat, diharapkan semua jemaah haji dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan aman," katanya.
Baca juga: Jemaah Asal NTT Wafat Sebelum Terbang ke Tanah Suci |