Madinah: Kabid Perlindungan Jemaah (Linjam) sekaligus Kepala Satuan Operasional (Satops) Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna), Kolonel Harun Arrasyid, menyampaikan tiga pesan penting kepada para petugas haji. Pesan disampaikan pada apel pagi di kantor Daerah Kerja Madinah yang berlokasi di Kantor Urusan Haji Indonesia di Madinah.
Ketiga pesan penting itu adalah menjaga semangat, menjaga kedisipilnan dan menjaga kesehatan. Harun ingin petugas PPIH mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam rangka kegiatan puncak haji nanti, mengingat dinamika penyelenggaraan haji tahun ini cukup kompleks.
“Rekan-rekan di lapangan tentu sudah mengetahui seperti apa dinamikanya dan semuanya sudah bisa menyikapi dan juga menyiasati dengan strategi-strategi yang bisa dilakukan untuk bisa mengurai tugas-tugas tersebut,” kata Harun, dalam keterangan tertulis yang dikutip Minggu, 18 Mei 2025.
Menurut Harun, menjaga semangat, kedisipilnan dan kesehatan adalah hal mutlak yang harus ditanamkan dalam diri petugas haji. Termasuk kegiatan apel pagi yang dilaksanakan, adalah bagian dari membangun sinergitas di antara para petugas.
“Sejak tahun 2022, kantor ini dipakai kegiatan apel seperti ini, alhamdulillah sampai sekarang masih berjalan. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh unsur yang sudah melaksanakan ini. Karena dengan membangun sinergitas dengan cara berkumpul pagi ini, sesuatu yang sangat efektif,” ujarnya.
Terkait dengan puncak haji, Kabid Linjam dan Kasatops Armuzna ini menegaskan bahwa petugas PPIH dari Daker Madinah akan memikul tanggung jawab yang berat. Yakni mengemban tugas dan tanggung jawab seperti tahun sebelumnya, terlibat dalam Satuan Tugas Operasional Armuzna (Satops Armuzna).
Daker Madinah akan bertugas di Mina, Daker Bandara bertugas di Arafah dan Daker Makkah bertugas di Muzdalifah. Menurutnya, durasi tugas Daker Madinah di Al-Muzzammil adalah yang paling lama, minimal 3 malam 4 hari. Petugas PPIH Daker Madinah di Sektor 1 sampai 5, Sektor Bir Ali, Sektor Khusus, dan lainnya akan mengemban amanah besar.
“Karena itu dari hari ke hari sinergitas harus kita bangun terus. Di situ nanti pelayanan-pelayanan dalam bentuk tugas dan fungsi masing-masing akan kita curahkan kepada jamaah, apalagi sekarang situasinya ada 8 syarikah (sebagai penyedia layanan), yang perlu kita sikapi bagaimana strategi kita nanti bisa melakukan pelayanan setelah terbagi dalam 8 syarikah," tegas dia.
Petugas haji dari Daker Madinah selama menunggu puncak haji kata dia, akan mengikuti gladi orientasi secara berkelompok ke Mina. Orientasi ini untuk menyisir jalur layanan, mengenali lokasi tenda, pos-pos, dan jalur lontar jumrah, dan lain-lain.
Pada puncak haji tanggal 8 Dzulhijjah malam lanjut Harun, petugas akan menuju Arafah. Sebagaimana diketahui tanggal 9 wukuf, sebagai puncak haji. Petugas dari Daker Madinah juga akan mengisi 8 sektor ad hoc berdasarkan syarikah, total 60 markas di bawah 8 syarikah tersebut. Akan ada 10 pos pantau Mina, pos rute Jamarat di mana khusus petugas dari daker Madinah akan bertugas di pos 1, dan petugas dari Daker bandara di pos 2 sampai 8.
Dia juga menyoal tim MCR (Mobile Crisis Rescue) yang akan bertugas di lantai atas jamarat, bertanggung jawab terhadap pelayanan saat pelontaran jumrah. Petugas dari Pelayanan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (PKP2JH), linjam, layanan lansia dan disabilitas akan terlibat di sini.
Harun berharap puncak haji tahun ini berjalan aman, lancar, dan jamaah memperoleh haji yang mabrur.
"Jemaah dan petugas semua mendapat berkah dari Allah SWT," kata dia.