Ilustrasi parkir liar. Foto: Metrotvnews.com.
Mohamad Farhan Zhuhri • 22 May 2025 11:28
Jakarta: Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta membeberkan alasan pendapatan daerah turun dari sektor perparkiran. Sebab, menjamurnya parkir liar.
Kepala Dishub Syafrin Lupito menjelaskan, menjamurnya parkir liar karena 50 persen ruas jalan tidak diperbolehkan parkir. Pelarangan itu untuk kelancaran lalu lintas.
"Memang kita melihat kebocoran yang ada di perparkiran lebih kepada adanya hampir 50 persen lebih ruas jalan yang sebelumnya diterapkan oleh Peraturan Gubernur boleh parkir dan ada kebutuhan terkait lalu lintas disana tidak diperbolehkan parkir," beber Syafrin dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 22 Mei 2025.
Kondisi tersebut dimanfaatkan banyak oknum-oknum. Mereka menjadi juru parkir liar dan mencoba memungut pengajuan dari kawasan yang sudah tidak diizinkan parkir tersebut.
"Kemudian ada oknum-oknum entah itu preman berbau Jukir Liar dan mencoba mengatur serta memungut itu," ujar dia.
Selain itu, Syafrin merespons usulan pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sektor perparkiran. Usulan tersebut bakal dikaji.
"Untuk usulan BUMD Perparkiran kami akan kaji lebih lanjut," ujar dia.
Sebelumnya, Pansus Perparkiran DPRD DKI Jakarta mendorong pembentukan BUMD Parkir. Sebab, tak sedikit kendaraan yang sengaja parkir di atas trotoar atau badan jalan, sehingga mengganggu pengguna jalan lainnya.
Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran Mujiyono menjelaskan, data dari dari Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) mencatat total aset milik Pemprov DKI Jakarta per 2023 mencapai Rp700,9 triliun. Dari jumlah itu, hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan untuk sektor perparkiran melalui 13 perjanjian kerja sama sewa aset.
Tanah seluas 55,45 ribu meter persegi dan bangunan 9,5 ribu meter persegi menghasilkan PAD sebesar Rp61,75 miliar angka yang dinilai tak sebanding dengan nilai aset yang dimiliki.
"Padahal, nilai aset jalan dan bangunan gedung saja mencapai Rp109 triliun. Tapi hasil dari parkir? Masih sangat kecil," kata Mujiyono.