Sejumlah Wilayah Jatim Mulai Dilanda Kekeringan Ekstrem

Ilustrasi/ Medcom.id

Sejumlah Wilayah Jatim Mulai Dilanda Kekeringan Ekstrem

Media Indonesia • 2 July 2023 07:11

Malang: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Malang, Jawa Timur, menyatakan fenomena kemarau tapi masih ada hujan merupakan anomali skala waktu harian yang belum bisa ditangkap atau terlihat dalam periode waktu 1-2 bulan sebelumnya.

Kendati demikian, BMKG mengingatkan Jatim umumnya siaga kekeringan. Bahkan, kekeringan ekstrem terjadi di Probolinggo dan Situbondo.

Hal itu diungkapkan Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Malang Ahmad Luthfi, Sabtu, 1 Juli 2023, sembari menyatakan wajar bila masyarakat menanyakan fenomena ini.

"Ini menjadi tantangan tersendiri," tegasnya.

Sesuai data monitoring dan prakiraan curah hujan dasarian terkini di Jawa Timur, hari tanpa hujan berturut-turut bervariasi mulai masih ada hujan sampai sangat panjang. Faktanya, kemarau lebih dominan di utara Jatim ketimbang wilayah selatan.

Bahkan, kekeringan ekstrem terpantau di Jati Banteng, Kabupaten Situbondo dan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Selama dasarian tiga Juni 2023, curah hujan lebih dominan intensitas rendah di selatan Jatim, yakni Blitar, Malang, Lumajang, Jember dan Banyuwangi. Namun, curah hujan intensitas tinggi sempat terjadi di wilayah Lumajang berbatasan dengan Malang.

Adapun prediksi dasarian pertama Juli, intensitas hujan cenderung rendah atau kurang dari 50 milimeter. Dengan kondisi itu masyarakat diimbau mewaspadai kekeringan karena sesuai peta peringatan dini kekeringan di Jatim umumnya dominan dalam status siaga. Sedangkan Kabupaten Situbondo kategori awas.

"BMKG akan selalu menginformasikan potensi ekstrem kepada masyarakat," jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)