Silvia YAP, 52, seorang nasabah prioritas di Bank BRI bersama kuasa hukumnya, Hilmy F Ali, saat konferensi pers, di Kantor SSP Law Firm Kota Malang, Jawa Timur, Jumat 7 Juli 2023. Medcom.id/Daviq Umar Al Faruq
Daviq Umar Al Faruq • 8 July 2023 00:46
Malang: Bank BRI telah melakukan investigasi kasus seorang nasabah prioritasnya yang baru saja kehilangan saldo tabungan sebesar Rp1,4 Miliar. Setelah ditelusuri, bank pelat merah tersebut menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan ganti rugi kepada nasabah yang bersangkutan.
"BRI berempati atas hal tersebut, namun demikian bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan," kata Pemimpin Kantor Cabang BRI Malang Sutoyo, Akhmad Fajar, Jumat 7 Juli 2023.
Akhmad menerangkan, BRI sangat menyesalkan kejadian tersebut. Sebab dalam kasus ini, nasabah prioritasnya menjadi korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering.
"Kejadian tersebut akibat yang bersangkutan membocorkan data transaksi perbankan atau kode OTP yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggungjawab sehingga transaksi di internet banking dapat berjalan dengan sukses," bebernya.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh nasabah BRI agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi. Nasabah juga diimbau agar tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI.
"Termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan, nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dan sebagainya melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," imbuhnya.
Akhmad menambahkan, dengan semakin beragamnya modus penipuan secara digital, BRI juga mengimbau agar nasabah tidak sembarang menginstal aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sebab, dikhawatirkan data atau informasi dapat dicuri oleh para fraudster apabila masyarakat menginstal aplikasi dengan sumber tidak resmi yang dikirimkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Kami juga mengimbau hal yang sama ke masyarakat umum bahwa modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank manapun," ungkapnya.
Akhmad pun menegaskan bahwa BRI selalu menjaga data kerahasiaan nasabah. Ia pun mengaku bahwa pihak bank tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data rahasia seperti username, password, PIN, maupun kode OTP dan sebagainya.
"BRI hanya menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial verified sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas melalui laman atau akun," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Silvia YAP, 52, seorang nasabah prioritas di Bank BRI baru saja kehilangan saldo tabungannya sebesar Rp1,4 Miliar. Uang milik pengusaha aksesoris kendaraan asal Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu hilang usai ia membuka atau meng-klik undangan pernikahan dalam bentuk APK yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp (WA).
Kuasa hukum Silvia YAP, Hilmy F Ali, mengatakan, peristiwa ini berawal saat kliennya menerima undangan pernikahan melalu pesan WA dari orang tak dikenal pada 24 Mei 2023 lalu. Saat itu, Silvia merasa bahwa pesan itu berasal dari pihak Wedding Organizer (WO).
"Yang kirim undangan orang tak dikenal. Kebetulan di hari-hari sebelumnya, Bu Silvi pernah mendapat konfirmasi diundang oleh rekan bisnisnya ada undangan pernikahan. Bu Silvi pikir itu adalah nomor dari WO, sehingga di-klik," katanya saat konferensi pers, Jumat 7 Juli 2023.