Pengamat politik Rocky Gerung. Medcom.id/Theo
Theofilus Ifan Sucipto • 10 September 2023 15:02
Jakarta: Pengamat politik Rocky Gerung menilai ada upaya menjegal pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Hal itu terlihat dari upaya penegakan hukum yang janggal belakangan ini.
"Memang mau dijegal gitu. Misalnya soal Anies, tiba-tiba elektabilitasnya naik terus, bahaya buat rezim," kata Rocky dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk "Obok-obok Kasus Masa Lalu Jelang Pemilu," Minggu, 10 September 2023.
Rocky mengatakan upaya menjegal Anies sudah sempat dilakukan. Namun Anies lolos dari penjegalan karena tidak ditemukan bukti yang cukup.
"Menjegal Cak Imin, itu yang diupayakan. Menjegal orang karena lolos elektabilitas dan momentum politiknya ada sekarang. Itu tidak benar," papar dia.
Rocky heran pemanggilan terhadap Cak Imin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru dilakukan sekarang. Padahal, kasus itu terkait dugaan korupsi di Kementerian Ketenagakerjaan pada 2012 saat Cak Imin menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan periode 2009 hingga 2014.
"Siapa yang perintahkan KPK? Jokowi atau BIN (Badan Intelijen) itu. Kalau KPK punya inisiatif sendiri, ya dari dulu dong. Kan punya tim," ujar dia.
Rocky menuturkan pemeriksaan yang terkesan mendadak pada Cak Imin justru menimbulkan persepsi negatif. Publik bisa menilai ada sesuatu di balik hal itu.
"Mesti kita anggap ada mastermind yang menggerakkan KPK supaya melakukan aktivitas pemeriksaan yang konyol semacam ini," jelas dia.
Saksikan selengkapnya Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk "Obok-obok Kasus Masa Lalu Jelang Pemilu," di sini