Upaya Negosiasi Damai Ukraina-Rusia di Jeddah Berlangsung Produktif

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Associated Press

Upaya Negosiasi Damai Ukraina-Rusia di Jeddah Berlangsung Produktif

Marcheilla Ariesta • 7 August 2023 06:27

Jeddah: Seorang pejabat senior Ukraina mengatakan, pembicaraan di Arab Saudi untuk membuat kemajuan menuju penyelesaian damai perang dengan Rusia berlangsung secara produktif. Namun, Moskow menyebut pertemuan itu sebagai upaya yang gagal untuk mengayunkan kekuatan selatan global di belakang Kyiv.

 

Lebih dari 40 negara, termasuk Tiongkok, Indonesia, India, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa, selain Rusia, ikut serta dalam pembicaraan di Jeddah yang diperkirakan akan berakhir tanpa pernyataan penutup tertulis.

 

Ukraina dan sekutunya mengatakan, pembicaraan itu adalah upaya untuk mendapatkan dukungan internasional yang luas untuk prinsip-prinsip yang diinginkan Kyiv sebagai dasar perdamaian, termasuk penarikan semua pasukan Rusia dan pengembalian semua wilayah Ukraina ke kendalinya.

 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, dia ingin KTT global berlangsung berdasarkan prinsip-prinsip itu akhir tahun ini.

 

Selama 18 bulan setelah Rusia menginvasi Ukraina, setiap prospek pembicaraan damai langsung antara Kyiv dan Moskow tampak jauh dari akur.

 

Berbicara tentang pembicaraan Jeddah, Kepala Staf Kepresidenan Ukriania, Andriy Yermak mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Kami telah melakukan konsultasi yang sangat produktif tentang prinsip-prinsip utama yang harus dibangun perdamaian yang adil dan abadi."

 

Dilansir dari Channel News Asia, Minggu, 6 Agustus 2023, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov dikutip oleh media pemerintah pada hari Minggu mengatakan, pertemuan itu adalah "cerminan dari upaya Barat untuk melanjutkan upaya yang sia-sia dan gagal" untuk memobilisasi Global Selatan di belakang posisi Zelensky.

 

Sementara negara-negara Barat secara luas mendukung Ukraina, banyak negara lain enggan memihak meskipun mereka ingin mengakhiri konflik yang telah menghantam ekonomi global.

 

Partisipasi Tiongkok, yang menjauh dari putaran pembicaraan sebelumnya di Kopenhagen dan telah menghindari seruan Barat untuk mengutuk invasi Rusia, mengisyaratkan kemungkinan perubahan dalam pendiriannya tetapi bukan perubahan besar.

 

Para analis menilai, diplomat Barat juga menekankan peran Arab Saudi dalam mengumpulkan kelompok negara yang lebih luas untuk ambil bagian, memanfaatkan hubungannya yang berkembang dengan Beijing dan hubungannya yang berkelanjutan dengan Moskow dan Kyiv.

 

Yermak mengatakan, sudut pandang yang berbeda muncul selama pembicaraan di Arab Saudi. Ia menyebut percakapan mereka 'sangat jujur dan terbuka'.

 

Dia mengatakan, semua negara yang hadir telah menunjukkan komitmen terhadap prinsip-prinsip hukum internasional dan menghormati kedaulatan dan integritas teritorial negara yang tidak dapat diganggu gugat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)