Dolar AS Menguat Didorong Kenaikan Data Manufaktur

Ilustrasi kurs dolar AS. Foto: dok AP.

Dolar AS Menguat Didorong Kenaikan Data Manufaktur

Husen Miftahudin • 2 September 2023 09:17

New York: Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), seiring kenaikan indeks manufaktur AS pada Agustus 2023.
 
Dikutip dari Xinhua, Sabtu, 2 September 2023, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,60 persen menjadi 104,2294 pada penutupan perdagangan.
 
Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur yang dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) berada di 47,6 untuk Agustus 2023 setelah mencatat angka 46,4 pada Juli 2023. Meskipun demikian, angka ini di bawah 50 yang menunjukkan optimisme industri masih menunjukkan kontraksi.
 
"Sektor manufaktur AS menyusut lagi, namun kenaikan PMI menunjukkan tingkat kontraksi yang lebih lambat," kata Timothy Fiore, ketua Komite Survei Bisnis Manufaktur ISM.
 
Pembacaan indeks komposit Agustus mencerminkan perusahaan mengelola produksi dengan tepat seiring berlanjutnya penurunan pesanan, namun kenaikan secara bulanan merupakan tanda perbaikan.
 
Indeks dolar AS menguat setelah rilis laporan PMI manufaktur ISM yang lebih baik dari perkiraan, membalikkan penurunan sebelumnya menyusul laporan pekerjaan yang beragam pada Agustus.
 
Sementara imbal hasil obligasi Pemerintah AS bergerak lebih tinggi setelah laporan tersebut, kondisi ini memberikan dukungan tambahan terhadap mata uang Negeri Paman Sam tersebut.

Baca juga: Jumat Pagi, Rupiah Melemah Tipis
 

Angka pengangguran naik

 
Departemen Tenaga Kerja melaporkan, penggajian non-pertanian AS meningkat sebesar 187 ribu pekerjaan pada bulan lalu. Angka untuk Juli direvisi lebih rendah untuk menunjukkan penambahan pekerjaan sebesar 157 ribu dibandingkan dengan 187 ribu yang dilaporkan sebelumnya.
 
Tingkat pengangguran naik menjadi 3,8 persen, di atas ekspektasi 3,5 persen. Penghasilan rata-rata per jam naik 4,3 persen untuk tahun ini, di bawah ekspektasi kenaikan 4,4 persen.
 
Adapun, pada penutupan perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,0779 dari USD1,0846 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2593 dari USD1,2665.
 
Dolar AS dibeli 146,1410 yen Jepang, lebih tinggi dari 145,4070 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8853 franc Swiss dari 0,8830 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3600 dolar Kanada dari 1,3514 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 11,0397 krona Swedia dari 10,9402 krona Swedia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)