Bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar. (Medcom.id/Kautsar BOB)
Jakarta: Bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut pemilihan kepala daerah (pilkada) merusak tatanan demokrasi. Pasalnya, pesta demokrasi itu menghalalkan segal cara untuk mencapai kemenangan.
"Jadi politik uang merajalela, politik pemaksaan merajalela," ujar Cak Imim ditemui di Posko Nasional Forum Komunikasi (FORKOM) Relawan Anies, di Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Sabtu, 23 September 2023.
Cak Imin menjelaskan kondisi ini membuat masyarakat bersikap apatis setiap kali pilkada digelar. Masyarakat hanya mencoblos peserta yang menggelontorkan uang.
"Suara diukur dengan uang, yang menang rata-rata yang berduit, itu pilkada-pilkada ya, di seluruh Indonesia, jujur saja," bebernya.
Ia menyakini peserta pilkada yang tak mengantongi dana besar sulit untuk meraup suara. Ia menilai dibutuhkan pembelajaran dalam mewujudkan sistem demokrasi yang transparan dan terbuka.
"Sehingga (Badan Pengawas Pemilu) Bawaslu (harus) bersinergi dengan seluruh saksi-saksi sipil society," jelas dia.