Ditelepon Xi Jinping, Trump Minta PM Jepang Kurangi Provokasi Tiongkok

Presiden AS Donald Trump dan PM Jepang Sanae Takaichi. (EPA)

Ditelepon Xi Jinping, Trump Minta PM Jepang Kurangi Provokasi Tiongkok

Riza Aslam Khaeron • 27 November 2025 13:49

Washington DC: Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan meminta Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi untuk meredam retorika provokatif terhadap Tiongkok menyusul percakapan telepon selama satu jam dengan Presiden Xi Jinping awal pekan ini.

Melansir Wall Street Journal (WSJ), dalam panggilan tersebut Xi menghabiskan setengah waktu untuk menekankan klaim historis Tiongkok atas Taiwan dan pentingnya menjaga stabilitas global bersama AS.

Trump kemudian menelepon Takaichi pada hari yang sama dan menyarankan agar ia tidak memprovokasi Beijing terkait isu kedaulatan Taiwan.

Seorang pejabat Jepang dan sumber AS yang mengetahui isi pembicaraan itu mengatakan bahwa Trump tidak secara eksplisit meminta Takaichi menarik ucapannya, namun saran tersebut dianggap mengkhawatirkan oleh Tokyo.

Takaichi sebelumnya memicu kemarahan Beijing lewat pernyataannya di parlemen Jepang pada 7 November, bahwa Jepang bisa saja mengerahkan militer bersama negara lain bila Tiongkok menyerang Taiwan.

Pernyataan itu disebut-sebut sebagai sikap eksplisit yang langka dari seorang pemimpin Jepang, dan memicu respons keras Tiongkok, termasuk langkah ekonomi dan diplomatik balasan. Seorang diplomat Tiongkok bahkan menulis di media sosial bahwa "lehernya seharusnya dipotong".

Ketika Gedung Putih ditanya terkait laporan WSJ, Gedung Putih memberikan tanggapan dari Donald Trump bahwa AS dan Tiongkok memiliki hubungan yang baik.

"Hubungan Amerika Serikat dengan Tiongkok sangat baik, dan itu juga baik untuk Jepang, sekutu dekat dan tercinta kita. Berhubungan baik dengan Tiongkok adalah hal besar bagi AS dan Tiongkok. Dalam pandangan saya, Presiden Xi akan meningkatkan pembelian kedelai dan produk pertanian lain dari AS secara signifikan, dan apapun yang baik bagi petani kita, baik juga bagi saya," sebut Trump, melansir WSJ pada 26 November 2025.

"Kita telah menandatangani perjanjian dagang yang luar biasa dengan Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, dan banyak negara lainnya, dan dunia berada dalam kondisi damai. Mari kita pertahankan itu," tambah Trump.
 

Baca Juga:
PM Jepang Janjikan Dialog dengan Tiongkok di Tengah Ketegangan Terkait Taiwan

Dalam pernyataan kepada wartawan pada Selasa malam, Trump mengatakan dirinya dan Takaichi telah melakukan "pembicaraan yang hebat." Ia memuji Takaichi sebagai "sangat pintar, sangat kuat, dan akan menjadi pemimpin hebat."

Beberapa analis menilai urutan panggilan, yakni kepada Xi lebih dulu lalu Takaichi, mencerminkan kehati-hatian Trump dalam menjaga hubungan dagang dengan Tiongkok di tengah tensi kawasan atas isu Taiwan. 

Xi Jinping sendiri dikabarkan sangat fokus pada isu Taiwan dalam pembicaraan dengan Trump. Menurut sumber yang mengetahui pembicaraan itu, Xi menyebut bahwa "kembalinya Taiwan ke Tiongkok adalah komponen penting dari tatanan internasional pasca-Perang Dunia II".

Seusai pertemuan dengan Xi di Korea Selatan akhir Oktober, Trump menyatakan Tiongkok telah sepakat membeli 12 juta metrik ton kedelai hingga akhir tahun dan 25 juta ton per tahun selama tiga tahun ke depan. Namun hingga kini Beijing belum mengeluarkan pernyataan resmi yang mengonfirmasi angka tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)