Kondisi wilayah terdampak bencana alam di Sumatra Utara. (Dokumentasi/ Metro TV)
Lukman Diah Sari • 28 November 2025 17:50
Medan: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan perkembangan terbaru penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Utara. Memasuki hari keempat sejak bencana terjadi pada 25 November 2025, Sumut menjadi provinsi terdampak terparah.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, hingga Jumat sore, 28 November 2025, total 116 orang meninggal dunia dan 42 lainnya masih dalam pencarian di wilayah Sumatra Utara. Ia menegaskan data tersebut kemungkinan besar masih akan bertambah karena beberapa titik bencana belum bisa dijangkau tim SAR.
“Untuk provinsi Sumatera Utara, per sore ini kami mendata korban meninggal dunia 116 jiwa dan 42 jiwa masih dalam pencarian. Datanya bisa terus berkembang karena masih ada titik-titik longsor yang belum bisa ditembus,” ujar Suharyanto dalam keterangan resmi, Jumat, 28 November 2025.
.jpg)
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara dan tim gabungangan mencari korban terdampak bencana di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. ANTARA/HO-Bidang Humas Polda Sumatera Utara.
Ia menjelaskan sejumlah lokasi yang tertutup material longsor diperkirakan masih menyimpan korban. Proses pencarian dilakukan secara bertahap karena medan yang berat dan cuaca yang tidak stabil.
BNPB memerinci sebaran korban meninggal di Sumatera Utara sebagai berikut:
Suharyanto menegaskan bahwa pembaruan data akan terus dilakukan setiap hari hingga seluruh wilayah terdampak dapat dijangkau. Tim SAR gabungan, yakni BNPB bersama TNI, Polri, Basarnas, BPBD, serta relawan masih terus melakukan evakuasi, pencarian korban, serta pendataan kerusakan di berbagai titik bencana di Sumatra Utara