Jurnalis kerap menjadi sasaran aksi kekerasan saat meliput di Gaza dan Tepi Barat. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 8 December 2025 21:04
Gaza: Serikat Jurnalis Palestina (PJS) melaporkan bahwa pasukan Israel dan pemukim ilegal melakukan 57 pelanggaran dan serangan terhadap jurnalis di Tepi Barat dan Jalur Gaza sepanjang November.
Dalam laporan bulanannya, PJS menyebut rangkaian pelanggaran tersebut sebagai “eskalasi sistematis” yang bertujuan menghalangi wartawan menjalankan tugas profesional mereka.
Komite Kebebasan Pers PJS mencatat bahwa pelanggaran itu mencakup “pola tindakan berbahaya yang secara langsung menargetkan kerja jurnalistik dan membahayakan nyawa jurnalis.” Dua jurnalis di Tulkarem dan Gaza dilaporkan mengalami luka akibat tembakan peluru tajam dan peluru karet saat bertugas di lapangan.
Mengutip Anadolu Agency pada Senin, 8 Desember 2025, PJS menyatakan pemukim ilegal Israel memainkan peran utama dalam sejumlah serangan berat, dengan 22 insiden berupa pencegahan peliputan, pengejaran jurnalis, pemukulan dengan tongkat, pelemparan batu, hingga pengacungan senjata.
Laporan tersebut juga mencatat 16 kasus penahanan atau penghalangan kerja jurnalistik, 6 serangan fisik langsung, 4 penyitaan peralatan dan penghapusan paksa materi liputan, serta dua kasus pengacungan senjata ke arah pekerja media. Selain itu, terdapat dua insiden perusakan dan penyitaan kendaraan, satu penangkapan jurnalis, satu penggerebekan rumah, dan satu kasus seorang jurnalis dibawa ke pengadilan.
Ketua Komite Kebebasan Pers PJS, Mohammed al-Lahham, mengatakan angka-angka tersebut “mencerminkan kebijakan jelas yang bertujuan membungkam jurnalis Palestina.” Ia menyerukan tekanan internasional yang lebih kuat terhadap Israel untuk menghentikan serangan harian dan menyediakan perlindungan internasional bagi jurnalis Palestina.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 70.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza akibat serangan Israel selama dua tahun perang sebelum gencatan senjata mulai berlaku pada 10 Oktober. Hampir 171.000 orang lainnya mengalami luka-luka.
Di Tepi Barat dan Jerusalem Timur, 1.088 warga Palestina tewas dan 10.700 orang terluka akibat serangan pasukan Israel dan pemukim ilegal sejak 2023. Lebih dari 20.500 orang juga telah ditangkap sepanjang periode tersebut.
Baca juga: Saleh Aljafarawi Ditembak Mati, Tanda Jurnalis Tak Pernah Aman di Gaza