14 Hari Pascabencana, Aktivitas Pasar di Pidie Jaya Mulai Pulih

Salah seorang pedagang di Pasar Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya merapikan dagangan, Selasa (9/12/2025). ANTARA/Rahmat Fajri

14 Hari Pascabencana, Aktivitas Pasar di Pidie Jaya Mulai Pulih

Lukman Diah Sari • 9 December 2025 23:17

Banda Aceh: Aktivitas pedagang di pasar tradisional dan lainnya di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, berangsur-angsur pulih pascabanjir bandang 14 hari lalu. Para pedagang mulai kembali berjualan, pembeli pun mulai ramai untuk memenuhi kebutuhan harian.

"Pembeli sudah mulai ramai, yang sudah membersihkan rumah pascabencana sudah mulai datang ke pasar membeli kebutuhan pokok," kata seorang pedagang sayur di Pasar Meureudu, Pidie Jaya, Mirza, di Pidie Jaya, Selasa, 9 Desember 2025, melansir Antara.

Meski aktivitas mereka belum pulih total, sudah terjadi perubahan lebih baik ketimbang beberapa hari lalu. Apalagi, bekas banjir di pasar tersebut juga baru selesai dibersihkan.

"Ini belum kembali, tapi sudah ada perubahanlah dari pada hari-hari kemarin," jelas Mirza.

Namun, barang dagangan saat ini masih cukup terbatas, diambil dari agen-agen atau warga setempat yang lahan pertanian masih selamat dari bencana. Dia mengungkap bahwa biasanya barang kebutuhan pokok disuplai dari Medan dan dataran tinggi Aceh. Sayangnya, akses jalan dari sejumlah daerah itu masih terputus.

Akibatnya, sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga signifikan. Tomat yang biasanya dijual Rp6.000 per kilogram, kini mencapai Rp20.000 per kilogram.

"Makanya, kita berharap pembangunan akses jalan nasional yang rusak cepat diperbaiki, agar barang-barang kembali normal seperti sebelumnya," harap Mirza.

BPBD Nagan Raya, Aceh mendirikan tenda di kawasan perbukitan Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, guna menamping 2.510 jiwa warga yang kehilangan tempat tinggal dan terdampak banjir bandang, Kamis (4/12/2025). ANTARA/HO-BPBD Nagan Raya

Novrizal, pedagang pasar tradisional wilayah Trienggadeng Pidie Jaya mengatakan aktivitas pasar sudah normal. Namun harga barang pokok masih mahal, 

"Karena barang dari Medan belum bisa masuk, kalaupun ada hanya sedikit dari wilayah barat selatan Aceh," jelas Novrizal.

Dia berharap agar jalan nasional Medan-Banda Aceh segera diperbaiki, agar aktivitas truk pengangkut barang bisa normal. Sehingga harga bisa kembali stabil.

Sementara itu, salah seorang pembeli di Pasar Trienggadeng, Hazra, mengaku maklum dengan naiknya  harga bahan kebutuhan pokok pascabencana. "Tetapi kita butuh, ya harus beli, paling nanti kita pilih sayur yang lebih murah-murah saja, dan sedikit menghemat," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Lukman Diah Sari)