Warga Aceh Tamiang Krisis Air Bersih dan Diserang Penyakit Usai Banjir Bandang

Korban banjir bandang warga Desa Menanggini, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang. ANTARA/HO-Warga/Awal Sulistio

Warga Aceh Tamiang Krisis Air Bersih dan Diserang Penyakit Usai Banjir Bandang

Lukman Diah Sari • 9 December 2025 22:32

Meulaboh: Penyintas banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, mengaku masih kesulitan mendapatkan pasokan air bersih pascabencana pada Rabu, 26 November 2025. Warga terdampak banjir bandang di Aceh Tamiang mengaku berhari-hari belum mandi. 

“Kami masih sangat kesulitan mendapatkan air bersih, jangan kan untuk mandi, untuk cuci air kecil saja kesulitan,” kata Awal Sulistio, warga Desa Menanggini, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang kepada Antara melalui saluran telepon di Meulaboh, Aceh Barat, Selasa, 9 Desember 2025.


Petugas mengoperasikan eskavator untuk membersihkan jalan akses antardesa dari batang-batang kayu gelondongan pascabanjir bandang di Desa Tanjung Karang, Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Minggu, 7 Desember 2025. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prako

Ia mengatakan, di beberapa lokasi pasokan air bersih mulai berdatangan. Namun saat ini sebagian besar masyarakat di Aceh Tamiang banyak yang belum mandi berhari-hari karena kesulitan sumber air bersih.

Selain itu, kata dia, korban banjir bandang hingga saat ini tidak memiliki pakaian memadai, kecuali baju di badan yang dikenakan saat bencana banjir. Selain pakaian, para pengungsi juga membutuhkan pakaian bekas bayi dan anak-anak, termasuk kebutuhan dan perlengkapan bayi, balita, maupun anak-anak.

Awal  mengatakan, saat ini banyak korban banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang yang mulai sakit pascabencana banjir bandang. Kata dia, sakit yang dialami seperti demam, batuk, pilek, gatal-gatal, hingga penyakit lainnya.

“Kalau pasokan bahan makanan alhamdulillah sudah ada, sudah lancar. Tapi kami belum mandi sejak bencana terjadi, air bersih sangat sulit sekali. Banyak rumah yang tidak bisa dibersihkan karena tidak ada sumber air,” jelas dia.

Berdasarkan data sementara rekap bencana Aceh Tamiang hingga 6 Desember 2025, tercatat korban mengungsi 262.087 jiwa, luka-luka 18 jiwa, meninggal dunia 57 jiwa dan korban hilang 22 jiwa. Kemudian, rumah kategori rusak ringan 2.262 unit, rusak sedang 35 unit dan rumah hanyut mencapai 780 unit, tersebar hampir di seluruh kecamatan. Data ini akan terus berubah setiap harinya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Lukman Diah Sari)